Studi Islamic religiosity dan relevansinya dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS di RSUP Dr. Kariadi Semarang

Main Author: Hidayanti, Ema
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16013/1/1600039026_EMA%20HIDAYANTI_DISERTASI%20-%20Ema%20Hidayanti.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16013/
Daftar Isi:
  • Aspek religiusitas memberikan kontribusi penting bagi kehidupan pasien HIV/AIDS. Penelitian kualitatif ini mengkaji Islamic religiosity dan relevansinya dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS di RSUP Dr. Kariadi Semarang menggunakan strategi naratif, dengan pendekatan psikologis dan telling the stories. Informan penelitian melibatkan 50 pasien HIV/AIDS di RSUP Dr. Kariadi Semarang dipilih dengan tehnik purposive dan snowball sampling. Penelitian ini melibatkan pula dokter, konselor, pendamping sebaya, dan keluarga pasien sebagai informan. Tehnik Validitas data menggunakan triangulasi, dan member chekching, serta teknik analisis data mengikuti pendekatan linier dan hierarkis namun interaktif yang dimulai dari mendeskripsikan, memetakan, menemukan pola, dan menginterpretasikan data. Hasil penelitian : 1). Islamic relgiosity pasien HIV/AIDS RSUP Dr. Kariadi menunjukkan peningkatan Islamic practice bersifat variatif pada mayoritas informan terutama dalam melaksanakan salat 5 waktu, berpuasa ramadhan, meninggalkan narkoba, alcohol, dan unsafe sex, serta berjilbab bagi informan perempuan, dan Mayoritas informan menilai terdiagnosis HIV/AIDS sebagai kasih sayang karena mendapatkan kesempatan bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah dan hukuman dari Allah SWT akibat perilaku beresiko, serta sebagian kecil menilai terdiagnosis HIV/AIDS sebagai ujian keimanan. 2). Kualitas hidup pasien HIV/AIDS RSUP Dr. Kariadi dalam semua aspek dikatogerikan baik. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas informan merasakan: 1). Aspek fisik: HIV/AIDS tidak menghalangi beraktivitas, dan tidak ada gangguan fisik; 2) Aspek psikospiritual: menikmati hidup, dan hidup lebih berarti pasca terdiagnosis. 3). Aspek sosial: mayoritas keluarga dan teman mengetahui serta mendapat dukungan; dan 4). aspek kebebasan dan lingkungan: aman menjalani status ODHA, dan memiliki penghasilan. 3). Relevansi antara IR dan kualitas hidup pasien HIV/AIDS didasari karena 1). IR sebagai faktor penentu health seeking behaviour; vi 2). Islamic religiosity melahirkan strategi koping religius positif dalam menghadapi komplesitas problem (bio-psiko-sosio-religius) pasien HIV/AIDS; dan 3). Aspek religius/spiritual merupakan aspek dominan yang memengaruhi aspek yang lain (bio-psiko-sosio). Berdasarkan hasil penelitian ini maka penting artinya menjadikan dakwah sebagai sarana meningkatkan IR pasien HIV/AIDS yang pada gilirannya mampu meningkatkan kualitas hidup pasien. Berdasarkan hasil penelitian ini maka penting artinya menjadikan dakwah sebagai sarana meningkatkan IR pasien HIV/AIDS yang pada gilirannya mampu meningkatkan kualitas hidup pasien.