Konsep pendidik menurut al-Qur’an surah Ar-Rahman ayat 1-4
Daftar Isi:
- Skripsi ini membahas tentang konsep pendidik menurut Al-Qur’an surah Ar-Rahman ayat 1-4. Kajiannya dilatarbelakangi oleh masalah-masalah pendidikan yang terjadi khususnya di Indonesia, yang salah satunya tertuju pada pendidik. Pendidik menduduki posisi tertinggi dalam penyampaian informasi dan pengembangan karakter karena ia yang melakukan interaksi langsung dengan peserta didik. Disinilah kualitas pendidikan terbentuk dimana kualitas pembelajaran yang dilaksanakan ditentukan oleh kualitas pendidik. Di era globalisasi ini, sedikit sekali pendidik yang menyertakan keterpanggilan jiwa dalam proses pembelajaran ataupun menyesuaikan dengan konsep qur’ani sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan Islam, memiliki kecerdasan spiritual yang selalu termotivasi untuk menegakkan nilai-nilai moral yang baik sesuai dengan keyakinan agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya konsep pendidik dalam Al-Qur’an surah Ar-Rahman ayat 1-4. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau (library research). Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data atau bahan-bahan yang berkaitan dengan tema pembahasan dan permasalahannya yang diambil dari sumber-sumber kepustakaan, dalam hal ini ada dua sumber, yaitu : sumber primer dan sumber sekunder. Guna mencari jawaban dari beberapa permasalahan yang ada di atas, maka digunakan metode Analitis (tahlili). Metode Tahlili adalah metode menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan memaparkan segala aspek yang terkandung di dalam ayat-ayat yang ditafsirkan, serta menerangkan makna-makna yang tercakup di dalamnya sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufasir yang menafsirkan ayat-ayat tersebut. Kajian ini menunjukkan bahwa di dalam surah Ar-Rahman ayat 1-4 terdapat beberapa konsep pendidik, meliputi: (1) Pendidik yang memiliki kepribadian kasih sayang, (2) Pendidik harus berilmu pengetahuan, (3) Pendidik yang dapat mengembangkan potensi anak didiknya, (4) Pendidik yang memiliki keahlian berinteraksi. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan rujukan bagi para civitas akademik, para mahasiswa, para tenaga pengajar mata kuliah jurusan dan program studi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang, terutama dalam memberi dorongan kepada mahasiswa agar senantiasa meningkatkan kualitas sebagai seorang pendidik yang berakhlak mulia yang sesuai dengan ajaran agama Islam.