Revitalisasi seni Rodat sebagai media dakwah kultural di Desa Sumber, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali
Main Author: | Saputra, Bibit Dilli |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15949/1/SKRIPSI_1601026052_Bibit%20Dilli%20Saputra%3B.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15949/ |
Daftar Isi:
- Dalam proses menghidupkan kembali serta melestarikan kesenian rodat yang mulai hilang dan tergeser oleh kebudayaan lain, karena budaya-budaya luar mulai masuk ke Indonesia dengan melalui teknologi canggih mulai mengikis dan menggantikan kesenian lokal yang pernah eksis pada masanya. Seni rodat merupakan kesenian yang menggabungkan gerakan tari-tarian dengan diiringi oleh instrumen musik didalamnya, kesenian ini tidak hanya menampilkan pertunjukan menari dan tidak hanya melakukan gerakan permainan ketangkasan dan permainan kekuatan. Pemain dalam seni rodat menunjukan atraksi dalam melakukan pertunjukannya seperti menunjukan kekebalan, keseimbangan dan kemampuan untuk mengendalikan api. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan upaya melakukan revialisasi seni rodat, bagaimana tahapan-tahapan dalam seni rodat, siapa yang melakukan revitalisasi, apa yang direvitalisasi dan mengetahui hasil setelah dilakukan revitalisasi. Serta mengetahui hambatan dan sejarah seni rodat sebagai media dakwah kultural. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan objek penelitian lapangan. Metode analisis menggunakan teknik analisis Miles & Huberman yang terdiri atas empat alur yaitu: pengumpulan data, data reduction, data display, dan penarikan kesimpulan dengan tujuan untuk menganalisis revitalisasi seni rodat sebagai media dakwah kultural. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi di Desa Sumber. Setelah data tersebut terkumpul kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertunjukan kesenian rodat telah berhenti selama hampir 40 tahun dan mengalami kevakuman. Data-data mengenai keberadaan seni rodat sulit diperoleh dan sangat terbatas. Meski demikian, seni rodat masih tetap terjaga kelestariannya ditengah-tengah masyarakat. Dalam melakukan pertunjukannya, seni rodat menggunakan syair atau lagu dan gerakan menari sebagai media dalam menyampaikan dakwah. Upaya revitalisasi mendapat dukungan positif dan antusias baik dari masyarakat sekitar, karena dalam pertunjukannya tidak hanya sekedar untuk menghibur, tetapi memiliki nilai-nilai edukasi didalamnya. Seni rodat menjadi salah satu media dakwah saat ini, terdapat nilai-nilai Islami saat pertunjukan rodat berlangsung dengan melalui lagu-lagu yang dibawakan.