Uji akurasi MIZUN (Mizwala-Sundial) dalam penentuan awal waktu salat zuhur dan asar

Main Author: Zulfa, Faizatuz
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15812/1/SKRIPSI_1602046106_FAIZATUZ_ZULFA.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15812/
Daftar Isi:
  • Mizun adalah instrumen falak non optik yang merupakan hasil modifikasi dua instrumen yaitu Mizwala dan Sundial. Alat ini bisa menunjukkan awal waktu salat Zuhur dan Asar, karena pada bidang dialnya terdapat kurva dan analema sebagai penunjuk kedua awal waktu salat tersebut. Sebagai hasil inovasi yang cukup baru untuk menunjukkan waktu, maka fungsi dari alat ini harus berjalan baik, sehingga dapat digunakan dalam membantu melaksanaan ibadah khususnya salat. Berdasarkan uraian tersebut, penulis melakukan penelitian tentang bagaimana pengaplikasian Mizun untuk menentukan awal waktu Zuhur dan Asar. Kedua, bagaimana tingkat keakuratan Mizun untuk menentukan awal waktu Zuhur dan Asar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan kajian penelitian yang bersifat lapangan (field research). Sumber datanya berupa sumber data primer dan sekunder. Kemudian penulis analisis dengan metode analisis deskriptif dan komparatif, yaitu menggambarkan hasil penelitian dari penggunaan Mizun di lapangan yang dikomparasikan dengan hasil perhitungan menggunakan data Ephemeris yang tingkat keakurasiannya lebih signifikan. Dari penelitian tersebut, diperoleh dua temuan. Pertama, bahwa penggunaan Mizun meletakkannya di tempat yang terkena sinar Matahari ke arah utara sejati. Awal waktu Zuhur dan Asar ditandai dengan menyentuhnya bayangan gnomon pada kurva waktu salat tersebut. Kedua, alat ini cukup akurat untuk menunjukkan waktu salat dengan selisih maksimal 3 menit dengan hasil perhitungan menggunakan Ephemeris. Adapun panjang bayangan yang dihasilkan Mizun dan hasil perhitungan, untuk awal waktu Zuhur selisih antara 0,01 cm – 0,18 cm. Adapun panjang bayangan untuk waktu Asar berkisar antara 0,01 cm – 0,15 cm. Selisih ini masih dalam batas wajar.