Pengaruh pergeseran lempeng bumi terhadap keakurasian arah kiblat studi kasus masjid tua di Kota Semarang

Main Author: Purba, Thiopan riadho
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15720/1/1602046003_THIOPAN%20RIAHDO%20PURBA_FULL%20SKRIPSI%20-%20Thiopan%20Purba.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15720/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupkan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik yang tetap bergerak satu sama lainnya. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai daerah tektonik aktif dengan tingkat seismisitas atau kegempaan yang tinggi. Sudah sejak lama para ahli kebumian mengetahui bahwa daratan-daratan yang ada di muka Bumi ini sebenarnya tidaklah tetap di tempatnya, tetapi secara perlahan daratan-daratan tersebut bermigrasi sepanjang bola bumi. Dampak pergeseran ini sedikit banyaknya menimbulkan polemik bagi penulis sendiri, yakni ketika adanya pergeseran lempeng bumi tanpa disadari dapat mempengaruhi pergeseran arah kiblat dalam kurun waktu yang lama. Maka dari itu penting kiranya penulis mengetahui bagaimana keadaan arah kiblat masjid-masjid tua di Kota Semarang dan juga bagaimanakah pengaruh pergeseran lempeng bumi terhadap keakurasian arah kiblat? Metode penelitian ini menggunakan metode kualitafif yang tergolong pada penelitian lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan observasi langsung terhadap objek yang dikaji dilapangan. Karena penelitian ini bertujuan menemukan pengaruh pergeseran lempeng bumi terhadap keakurasian arah kiblat di masjid-masjid tua Kota Semarang yang dibuktikan dengan pengukuran arah kiblat menggunakan Theodolite dan Mizwalah. Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara bersama ketua pengurus Masjid Taqwa Sekayu dan Masjid Layur Menara dan hasil observasi pengukuran arah kiblat. Sedangkan data skunder diperoleh melalui data kepustakaan berupa: buku, ensiklopedi, artikel, karya ilmiyah, jurnal ilmiyah, dan lain-lain. Metode pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara: editing, verifikasi, dan analisis. Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan. Pertama, arah kiblat Masjid Takwa Sekayu saat ini sudah tepat mengarah ke Kakbah, namun bila mengikuti arah bangunan pada saat pertama kali dibangun, arah kiblat masjid melenceng sekitar 35̊ dari azimuth kiblat ke arah barat. Arah kiblat Masjid Layur Menara sedikit melenceng sekitar 10̊ ke arah barat-utara. Kedua, pergeseran lempeng bumi tidak mempengaruhi arah kiblat dikarenakan pergeserannya masih dalam titik kordinat yang sama. Adanya selisih arah kiblat pada masjid tua di Kota Semarang dikarenakan simtem perhitungan yang tradisional pada saat perhitungan awal pembangunan masjid. Sehingga jika membandingkan dengan sistem perhitungan modern dengan bantuan teknologi hasil dan keakurasiannya berbeda jauh dengan sistem perhitungan tradisional.