Pergeseran sikap kemandirian santri milenial di Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Groboan
Main Author: | Hidayani, Nadya Ineke |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15690/1/SKRIPSI_1603016135_INEKE_NADYA_HIDAYANI.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15690/ |
Daftar Isi:
- Sikap kemandirian santri milenial merupakan sikap yang selayaknya menjadi identitas seorang santri yang perlahan mulai terkikis keberadaannya. Santri milenial dihadapkan dengan sejuta permasalahan akibat adanya globalisasi yang menyuguhkan berbagai macam kecanggihan teknologi. Teknologi tersebut secara tidak sadar dapat mempengaruhi sikap dan perilaku santri milenial dalam kesehariannya. Walaupun santri tinggal dalam pondok pesantren, fasilitas yang disediakan pondok saat ini mengalami pergeseran yang cukup terasa. Santri milenial kini sudah dapat merasakan fasilitas laundry dan kos makan tanpa bersusah payah untuk mencuci dan memasak. Penelitian ini mengambil fokus permasalahan: 1) Bagaimana proses pergeseran sikap kemandirian yang dilakukan santri milenial di Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo Tanggungharjo Grobogan? 2.) Mengapa sikap kemandirian santri milenial mulai bergeser? Pergeseran nilai kemandirian santri milenial terjadi tidak secara masif, namun betahap. Sedikit demi sedikit santri mulai terpengaruh oleh circle pertemanannya yang memanfaatkan fasilitas laundry dan kos yang memang disediakan pihak pondok pesantren. Perlahan namun pasti, kini telah banyak santri yang membinatukan bajunya dan semua santri di Pondok Pesantren Sirojuth tholibin justru diwajibkan untuk kos makan. Fenomena ini lah salah satu yang menjadi sebab bergesernya kemandirian santri milenial. Bergesernya sikap kemandirian santri milenial karena beberapa faktor yang mempengaruhinya. Dimulai dari latarbelakang santri yang begitu beragam baik itu yang bersifat internal maupun eksternal. Kemudian memunculkan berbagai faktor pendukung dan penghambat kemandirian santri yang berelemen dari diri sendiri, orang tua, lingkungan, dan fasilitas. Elemen tersebut dapat menjadi faktor penunjang maupun penghambat adalah dari individu santri sendiri bagaimana mereka menyikapinya. Hasil penelitian memberikan saran bahwa bagi santri milenial untuk tetap mengindahkan segala peraturan yang berlaku di pondok pesantren, juga memanfaatkan segala fasilitas pondok yang masih ada untuk mengasah kemandirian santri. Dan bagi orangtua atau wali santri untuk tidak terlalu memanjakan santri agar mereka terlatih untuk hidup mandiri.