Komodifikasi da’i dalam tayangan realitas Rumah Uya

Main Author: Fuah, Laya Sri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15419/1/1601026009_LAYA%20SRI%20FUAH_skripsi%20lengkap.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15419/
Daftar Isi:
  • Da’i memiliki kedudukan yang penting di tengah masyarakat karena dijadikan sebagai petunjuk jalan yang harus mengerti dan memahami terlebih dahulu mana jalan yang boleh dilalui dan yang tidak boleh dilalui oleh seorang muslim. Pada dekade terakhir televisi memberi banyak ruang untuk da’i. Hal itu ditandai dengan kemunculan da’i dalam beberapa program televisi seperti dalam tayangan realitas “Rumah Uya”. Fenomena munculnya para da’i di media televisi adalah salah satu bentuk komodifikasi yang digunakan sebagai daya tarik bagi beberapa program televisi untuk mendapatkan peringkat maupun perhatian dari khalayak, spiritualitas yang ditayangkan melalui televisi akan mengubah kesakralannya. Sosok da’i diposisikan sebagai agen media yang menyebarkan ideologi tertentu sebagaimana yang dikehendaki kuasa elite yang memiliki kontrol penuh. Dalam hal ini, da’i tunduk pada naskah dan konsep acara yang disusun oleh produser serta pemilik media dan pengiklan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, yaitu tayangan realitas “Rumah Uya” yang dijadikan objek penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis Fairclough. Metode analisis wacana kritis yang dilakukan merupakan teknik ilmiah ditujukan untuk mengetahui komodifikasi da’i. Berdasarkan data yang diteliti, hasil penelitian menunjukkan bahwa komodifikasi da’i dalam tayangan realitas “Rumah Uya” adalah merekonstruksi peran da’i sebagai penyeru ajaran kebaikan Islam dan sebagai konselor dimanfaatkan oleh pihak media atau pemilik modal demi profit. Praktik komodifikasi yang dilakukan bertujuan untuk melabeli tayangan Rumah Uya dengan nilai religius yang diharapkan mampu menjangkau khalayak muslim sebagai pasar konsumen.