Rancang bangun robot pendeteksi kadar gas sulfur dioksida (SO2) dan gas karbon monoksida (CO) untuk ekplorasi kawah ijo objek wisata Candi Gedong Songo berbasis internet of things

Main Author: Saputro, Agung Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15334/1/1508026025_Agung%20Dwi%20Saputro_Lengkap%20Tugas%20Akhir%20-%20Agung%20Dwi%20Saputro.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15334/
Daftar Isi:
  • Indonesia adalah salah satu negara yang terletak di lintasan cincin api pasifik (The Ring of Fire). Cincin api pasifik atau lingkaran api pasifik adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung api yang mengelilingi cekungan samudra pasifik. Aktivitas vulkanik yang ditimbulkan dari proses gunung berapi ini menyebabkan ada beberapa gas yang di hasilkan, di antaranya adalah gas yang memiliki sifat meracuni atau gas beracun di antaranya gas SO2 dan gas CO. Salah satu kawasan yang masih memiliki aktivitas vulkanik ini adalah Kawah Ijo di Objek Wisata Candi Gedong Songo. Tujuan penelitian ini yaitu untuk merancang robot pendeteksi gas SO2 dan CO untuk ekplorasi Kawah Ijo Objek Wisata Gedong Songo berbasis internet of things. Metode penelitian meliputi studi literatur, perancangan hardware, perancangan software, pengujian dan pengambilan data, analisis data serta pembuatan laporan. Hasil penelitian menghasilkan robot pedeteksi dapat bekerja dengan baik. Kalibrasi sensor MQ-136 mendapat nilai R2 sebesar 0,8792 dan sensor MQ-7 mendapat nilai R2 sebesar 0,9777. Pengujian modul GPS mendapatkan nilai rata-rata latitude sebesar 0.000020 dan rata-rata longitude sebesar 0.000011. Pengujian motor driver dan motor DC dapat bergerak searah jaruh jam (clock wise) dan berlawanan arah jarum jam (counter clock wise) sesuai logika yang diberikan. Pengujian respon perintah kendali pada robot yang dilakukan dari aplikasi Blynk memperoleh rata-rata waktu respon sebesar 1,988 detik. Kadar gas SO2 dan CO tertinggi yang terdeteksi oleh robot masing-masing sebesar 3,23 ppm dan 7,74 ppm sehingga dapat dikatakan masih aman karena tidak menimbulkan gejala bagi manusia.