Dampak sosial ekonomi pengelolaan wisata air terjun Dong Paso Kabupaten Jepara

Main Author: Muna, Atik Nailil
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15250/1/1506026067_ATIK%20NAILIL%20MUNA_TUGAS%20AKHIR%20-%20Atik%20Muna.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15250/
Daftar Isi:
  • Sinergi dari berbagai pihak (organisasi Pamudik, pemerintah desa dan masyarakat Desa Somosari) dalam pengelolaan objek wisata air terjun Dong Paso menjadi fokus kajian dalam skripsi ini. Pengelolaan yang melibatkan masyarakat lokal memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat sekitar. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengelolaan objek wisata air terjun Dong Paso dan mengetahui dampak sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat Desa Somosari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian yaitu menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data primer berupa data yang didapat langsung oleh penulis dari hasil wawancara terstruktur maupun mendalam dengan para informan dalam penelitian ini, sedangkan untuk data sekunder didapatkan penulis dari dokumen, laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian, artikel dan majalah ilmiah yang dibutuhkan guna melengkapi data dalam penelitian, subjek penelitian ini adalah organisasi Pamudik, pemerintah desa dan masyarakat sekitar objek wisata air terjun Dong Paso. Penelitian ini menggunakan teori modal sosial yang dikontekstualisasikan dalam proses pengelolaan objek wisata untuk mencapai keberhasilan yang ingin dicapai yaitu mengembangkan wisata air terjun Dong Paso dan mensejahterakan masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan objek wisata air terjun Dong Paso yang dilakukan organisasi Pamudik dengan bekerjasama kepada pemerintah desa dan masyarakat sekitar mampu memberikan dampak positif yaitu dampak sosial dan dampak ekonomi. Organisasi Pamudik memberikan pengetahuan tentang pentingnya mengelola dan mengembangkan objek wisata, dinilai mampu mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. Hal tersebut dapat diketahui melalui partispasi masyarakat yang tinggi dalam pengelolaan objek wisata seperti mengikuti serangkaian acara diantaranya gotong royong membersihkan lingkungan, diskusi, rapat dan evaluasi. Kemudian terkait modal sosial organisasi Pamudik dalam melakukan pengelolaan objek wisata telah menerapkan modal sosial, yang meliputi kepercayaan (trust), norma (norms) dan jaringan. Organisasi PAMUDIK dalam konteks ini menjadi wadah yang menggerakkan pembangunan masyarakat dengan cara membangun kepercayaan dan menjalin hubungan baik dengan pemerintah desa dan masyarakat sekitar.