Partisipasi perempuan dalam program pemberdayaan masyarakat pesisir studi kasus di Kelurahan Karangasem Utara, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah
Main Author: | Azzahra, Zidna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15238/1/1706016010_Zidna%20Azzahra_Lengkap%20Tugas%20Akhir%20-%20Zidna%20Azzahra.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15238/ |
Daftar Isi:
- Pentingnya keikutsertaan dan partisipasi masyarakat khususnya perempuan dalam manifestasi kesetaraan dan keadilan gender pada pembangunan di Indonesia tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Selaras dengan hal tersebut, usaha peningkatan peran perempuan dalam pembangunan ditujukan pada usaha untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kualitas dan kemandirian, kemajuan SDM, mendorong serta meningkatkan peran swadaya masyarakat secara aktif. Salah satu upaya pemerintah dengan masyarakat untuk memberdayakan potensi SDM dan SDA di masing-masing wilayah adalah melalui pembentukan program pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mendeskripsikan dan mengetahui bagaimana partisipasi perempuan dalam program pemberdayaan masyarakat yang ada di Kelurahan Karangasem Utara, Kabupaten Batang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, serta dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah dengan teknik triangulasi data yang memanfaatkan penggunaan sumber data. Adapun teknik analisis data mencakup pada empat hal yaitu pengumpulan data, reduksi data, serta penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil observasi dan wawancara pada penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk program pemberdayaan masyarakat yang ada di Kelurahan Karangasem Utara adalah Pelatihan Pemberdayaan dan Kelompok Usaha Bersama (KUB). Keterlibatan perempuan dalam pemberdayaan masyarakat diwujudkan pada proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Meskipun pada dasarnya semua masyarakat mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam proses pemberdayaan, namun perempuan dalam hal prosentase kehadiran dan keaktifannya hanya mendominasi pada tahap pelaksanaan. Sedangkan pada tahap perencanaan dan evaluasi sejauh ini masih didominasi oleh kaum laki-laki