Nilai-nilai unity of science (UoS) dalam mata kuliah bimbingan konseling keluarga di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang
Main Author: | Amalia, Firda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15210/1/1601016006_Firda%20Amalia_SKRIPSI-dikonversi%20%281%29%20-%20Firda%20Amalia.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15210/ |
Daftar Isi:
- Kesatuan ilmu pengetahuan antara ilmu keislamaan dengan sains merupakan proses islamisasi yang ilmu pengetahuan yang digagas oleh Naqib al-Attas, Ziaudin Sardar, Ismail Raji al-Faruq. Dengan bahasa yang berbeda, Ian Barbour juga mengususng tema semacam itu. Ia mencoba menentukan hubungan sains dan agama. Menurutnya, antara sains dan agama terdapat empata varian hubungan, konflik, independensi, dialog, dan integrasi. Implementaasi dari epistimologi di atas, muncul wacana keislaman yang digagas oleh ilmuan Indonesia. Epistimologi tersebut dijadikan pijakan (paradigma) guna membangun kesatuan keilmuan UIN sebagai reseprentasi akademik yang concern di bidang keislaman kontemporer. Tujuan penelitian ini untuk (1) Mendeskripsikan bagaimana konsep paradigma Unity of Science UIN Waslisongo Semarang. (2) Untuk mengetahui penerapan konsep nilai-nilai Unity of Science dalam mata kuliah Bimbingan Konseling Keluarga (BKK) Adapun penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian melalui riset kepustakaan untuk mengkaji sumber-sumber tertulis yang telah dipublikasikan atau belum, objek yang diteliti adalah nilai unity of science yang menjadi paradigma UIN Walisongo Semarang. Sedangkan subjeknya adalah penerapan nilai unity of science dalam mata kuliah Bimbingan Konseling Keluarga, penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan maka peneliti menggunakan Studi kepustakan dengan mengumpulkan data dengan teknik metode dokumentasi, yakni mengambil sumber data dari buku, jurnal, paper, majalah dan bahan-bahan yang dianggap berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Realisasi unity of science dalam mata kuliah Bimbingan Konseling Keluarga salah satunya adalah pelaksanaan dalam proses pembelajaran mata kuliah Bimbingan Konseling Keluarga memuat materi mengenai bentuk proses pemberian bantuan terarah, kontinu dan sistematis kepada individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal dan menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk Allah yang sudah seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuuk Allah berdasarkan Al-qur’an dan Hadis, dimana dalam hal ini selaras dengan paradigma unity of science yang mencoba mendialogkan antara ilmu umum dan ilmu agama dimana dalam perkembangannya di lingkungan fakultas agama Islam mata kuliah Bimbingan Konseling Keluarga merupakan ilmu bantu dakwah maksudnya adalah berdakwah dengan pendekatan psikologis yang mana ini merupakan penggabungan antara ilmu umum dan ilmu agama dalam prakteknya.