Pelaksanaan pembinaan spiritual jama'ah di Yayasan Wisata Hati Jawa Tengah

Main Author: Machsun, Machsun
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15193/1/131111016_MACHSUN_FULL%20SKRIPSI%20-%20Nushcam%20polaman.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15193/
Daftar Isi:
  • Dakwah menurut Abdul Choliq merupakan usaha memberikan jawaban Islam terhadap problem kehidupan yang dialami oleh umat manusia di mana dari usaha tersebut akan melahirkan kepatuhan kepada ajaran Islam yang diserukan oleh juru dakwah. Agar dakwah dapat berjalan efektif di perlukan metode dakwah. Metode dakwah terdiri dari metode dakwah bil lisan, bil hal, dan bil qalam. Seperti halnya yang dilakukan oleh para pembina spiritual Wisata Hati Jawa Tengah dalam menyampaikan pesan dakwahnya beliau menggunakan metode dakwah bil lisan dengan memperhatikan situasi dan kondisi objek dakwah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembinaan spiritual di Yayasan Wisata Hati Jawa Tengah dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penerapannya. Untuk mendapatkan jawaban tersebut, peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Sedangkan untuk mencari data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembinaan spiritual di Yayasan Wisata Hati Jawa Tengah yaitu dengan menggunakan metode ceramah yang berisi nasihat-nasihat yang baik dengan menggunakan kalimat sederhana, bertutur kata yang baik disertai rasa penuh kesopanan, penuh penghormatan dengan menggunakan perkataan perkataan yang menyentuh. Faktor pendukung dan penghambat metode dakwah bil lisan adalah: Faktor pendukung meliputi: materi-materi dakwah bil lisan mudah diterima, materi disertai humor dan gurauan serta sholawat, penekanan materi dakwah bil lisan, metode dakwah bil lisan lebih fleksibel, dan dukungan dari berbagai pihak. Sedangkan Faktor penghambat metode dakwah bil lisan adalah: da’i kurang bisa mengetahui pemahaman mad’u, komunikasi hanya berjalan satu arah, dan sifat malas untuk mengikuti kegiatan dakwah.