Binatang ternak dalam Al-Qur’an kajian tematik ayat-ayat Al-An’am dengan pendekatan sains

Main Author: Ali, Ahmat Syaeful
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15108/1/SKRIPSI%20FULL%20-%20Syaiful%20Ali.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15108/
Daftar Isi:
  • Al-Qur’an menyebutkan beberapa binatang dalam bentuk yang berbeda-beda, Misalnya binatang ternak. Dari semua penyebutan binatang ternak, peneliti memfokuskan pada Q.S. al-An’am yaitu dengan membatasi kata “al-An’am” dalam surat tersebut. dalam Q.S. al- An’am terdapat 165 ayat, akan tetapi dalam surat ini hanya ada 5 ayat yang membahas tentang binatang ternak diantaranya : ayat 136, ayat, 138, ayat 139, ayat 142 dan ayat 143. Dari semua penyebutan jenis binatang ternak dalam al-Qur’an, tentu ada pelajara yang bisa kita peroleh. Penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja hikmah dan manfaat dari binatang ternak dalam al-Qur’an. Pada penelitian ini penulis mengunakan jeis penelitian kepustakaan atau library reseach, yaitu dengan menelaah semua sumber data, baik sumber data primer maupun sumber data sekuder. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode tematik (maudhu’i ). Hasil penelitian terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan binatang ternak menyatakan : pertama bahwa dalam tafsir al-misbah dijelaskan bahwa ayat tentang binatang ternak menyimpulkan sanggahan kepada kaum musyrikin bahwa binatang ternak itu diharamkan, tetapi kenyataan pengharaman yang mereka katakan tidak demikian. Ini berarti Allah tidak mungkin mengharamkannya karena, jika Allah yang mengharamkannya pasti tidak akan berbeda-beda karena hukum yang bersumber dari Allah pastilah sama dengan segala hal selama sifat dan keadaanyya sama. Sedangkan dalam tafsir ibnu katsir dijelaskan bahwa tentang kebodohan bangsa arab sebelum islam datang yaitu mereka mengharamkan dari jenis binatang-binatang ternak, tetapi Allah tidak mengharamkan sedikitpun dari itu, seluruhnya diciptakan untuk manusia, baik untuk dimakan, dikendarai dan lain sebagainya. kedua Dalam pendekatan sains, binatang ternak (sapi, kambing, domba, unta) mempunyai sel-sel, jaringan dan strukktur organisme yang berbeda-beda seperti anatomi bintang ternak, morfologi binatang ternak, dan reproduksi hewan ternak baik struktur dalam maupun struktur luar. Isyarat pendekatan ilmiah tentang objek kajian hewan ternak yang diungkapkan oleh al-Qur’an ialah bahwa kajian ini mengajarkan kepada manusia tidak hanya mengambil manfaat dari binatang ternak, tetapi juga mengajarkan bagaiamana mempelajari struktural sel dan organ dalam binatang khususnya binatang ternak dengan penjelasan ayat-ayat al-Qur’an.