Tradisi pembacaan sholawat Basyairul Khoirot dan Muqoddaman Al-Qur’an kajian living Qur’an di Majlis Taklim Al-Madinah Cepoko Gunungpati Semarang
Main Author: | Suyetno, Hadi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15102/1/1504026060%20Hadi%20Suyetno%20Full%20Skripsi%20-%20HD%20SYD%281%29.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15102/ |
Daftar Isi:
- Majlis Taklim Al-Madinah Cepoko Gunungpati Semarang merupakan Majlis yang memiliki beberapa kelebihan disbanding dengan majlis-majlis lainnya. Kelebihan Majlis ini diantaranya adalah program membaca sholawat basyairul khoirot dan muqoddaman Al-Qur‟an hingga beberapa khataman dalam satu waktu. Acara ini telah rutin dilaksanakan setiap satu bulan sekali, Senin Kliwon. Tradisi pembacaan sholawat basyairul khoirot dan muqoddaman Al-Qur‟an merupakankegiatan ibadah amaliah dengan bertilawah yang dilakukan secara berjamaah yang diharapkan mendapatkan barakah dan pahal dari Allah SWT. Untuk mendalami kajian living Qur‟an yang ada di Majlis Taklim Al-Madinah Semarang, penulis membatasi pembahasan skripsi dengan tiga aspek: yaitu : dalil, makna dan penerapan tradisi pembacaan sholawat basyairul khoirot dan muqoddaman Al-Qur‟an. Adapun rumusan masalah yang ada pada skripsi ini adalah (1) Dalil yang Mendasari tradisi pembacaan sholawat basyairul khoirot dan muqoddaman Al-Qur‟an, (2) Penerapan tradisi pembacaan sholawat basyairul khoirot dan muqoddaman Al-Qur‟an, (3) Makna yang terkandung dalam tradisi pembacaan sholawat basyairul khoirot dan muqoddaman Al-Qur‟an. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan analisis yang telah penulis lakukan, peneliti menemukan tiga poin utama,yaitu (1) Dalil yang digunakan tradisi pembacaan sholawat basyairul khoirot dan muqoddaman Al-Qur‟an adalah Al-Qur‟an Surat Al-Baqarah ayat 121, dan surat Al-Ahzab ayat 56. (2) penerapannya adalah diawali dengan niat, salam, wasilah fatihah, maulid, muqoddaman, membaca sholawat basyar, tahlil, dan ditutup dengan doa. (3) makna yang terkandung adalah sebagai strategi pendekatan diri kepada Allah, pengharapan pahala dan barakah dari Allah, dan pengharapan syafaat nabi Muhammad SAW. Dengan adanya penelitian semacam ini diharapkan mampu bermanfaat, bagi Jamaah Majlis Taklim al-Madinah mampu melestarikan dan mengembangkannya menjadi lebih baik.