Tradisi ogoh-ogoh dalam upaya mewujudkan toleransi beragama studi kasus Pure Agung Giri Natha Semarang

Main Author: Mujiono, Mujiono
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15084/1/1504036014_Mujiono_lengkap%20Tugas%20Akhir%20-%20faizah%20mufaizah.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15084/
Daftar Isi:
  • Skripsi yang berjudul “Tradisi Ogoh-ogoh Dalam Upaya toleransi Beragama (Studi Kasus Pura Agung Giri Natha Semarang)”. Adapun perumusan masalah yang ada dalam penelitian ini yaitu: a). Bagaimana pelaksanaan tradisi ogoh-ogoh di kota Semarang? b). Bagaimana Upaya Pura Agung Giri Natha dalam mewujudkan toleransi beragama melalui tradisi ogoh-ogoh. Skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data yang diperoleh dari data primer yaitu hasil penelitian lapangan (Field Research) adalah wawancara, tanya jawab kepada beberapa tokoh agama dari Pura Agung Giri Natha, dan juga dari umat agama lain yang terlibat dalam tradisi Ogoh-ogoh. Data sekunder (data pendukung) yaitu dari literature-literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dengan cara deskriptif analisis. Hasil penelitian adalah mengetahui bagaimana Pelaksanaan tradisi ogoh-ogoh di Kota Semarang dan upaya Pura Agung Giri Natha Semarang dalam mewujudkan toleransi dengan tradisi ogoh ogoh. Pura Agung Giri Natha adalah salah satu pura terbesar di kota Semarang. Pura tersebut memiliki banyak sekali kegiatan keagamaan, salah satunya adalah Tradisi Ogoh-Ogoh. Tradisi ogoh-ogoh adalah tradisi keagamaan Umat Hindu yang dilakukan sebelum hari raya Nyepi. Pelaksanaan tradisi Ogoh-ogoh dimulai dari bebrapa minggu bahkan bulan dalam mempersiapkanya. Acara dimulai pada siang hari dengan diaraknya ogoh-ogoh dari kota lama Semarang dan berakhir di sor Hari yaitu pembakaran Ogoh-ogoh di Balai Kota Semarang. Makna tersebut diyakini untuk mensucikan diri sebelum hari raya Nyepi. Dalam pelaksanaanya tradisi Ogoh-ogoh melibatkan agama bahkan kelompok lain yang berbeda. Masing-masing kelompok atau agama menampilkan simbol dari kelompoknya masing-masing. Hal tersebut termasuk dalam Toleransi dinamis aktif, sebab dalam pelaksanaanya umat Hindu Pura Agung Giri Natha dapat mengajak agama lain untuk berpartisipasi demi toleransi umat beragama di Kota Semarang