Peranan dakwah Kyai Nur Hidayatullah dalam kajian ahad pagi di Masjid Al- Muttaqin Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
Main Author: | Sultoni, Achmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14948/1/1601036019_Achmad%20Sultoni_FULL%20SKRIPSI%20-%20Achmad%20Sulton.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14948/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang peranan dakwah yang dilakukan Kyai Nur Hidayatullah dalam kajian ahad pagi di masjid Al-Muttaqin Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Dengan rumusan masalah antara lain: (1) Bagaimana Proses Dakwah Kyai Nur Hidayatullah Dalam Kajian Ahad Pagi Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang? (2) Apa Peranan Dakwah Kyai Nur Hidayatullah Dalam Kajian Ahad Pagi Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang ? Metode penelitian yang digunakan peneliti dengan jenis penelitian kualitatif, Pendekatan yang dterapkan yaitu pendekatan deskriptif menekankan analisa proses dari proses berpikir induktif. Sumber yang didapatkan dari primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dari (1) observasi (2) wawancara (3)dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode analisis diskriptif kualitatif. Metode pengecekan keabsahan data dengan triangulasi. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu Kyai Nur Hidayatullah adalah Kyai (Kampung) yang melakukan kegiatan dakwah diperkampungannya sendiri. Pengendali Sosial dan Penggerak Perjuangan termasuk peranan dakwah Kyai Nur Hidayatullah di Masjid Al-Muttaqin Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Beliau berdakwah berada dalam salah satunya kajian ahad pagi, kajiannya berisi materi syukur, nikmat, janji-janji Allah SWT dan Rasul, kisah-kisah dalam Al-Qur’an. Kitab yang digunakan sebagai media dakwah yaitu “Tafsir Jalalain”. Proses dakwah Kyai Nur Hidayatullah menggunakan metode yang mudah diterima. Kebanyakan yang mengikuti kajian tersebut adalah masyarakat desa golongan generasi tua, untuk generasi muda hanya beberapa kali mengikuti, seperti: anggota IPPNU, IPNU, ANSOR dan lain-lain.Sistem yang digunakan beliau adalah belajar bersama. Sehingga Mad’u atau jamaah dalam kajian pagi dari kajian sebelumnya semakin menambah