Bimbingan agama Islam kaum mualaf di majlis ta'lim Al-Harokah Semarang

Main Author: Nasikhah, Atik Dina
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14905/1/FULL%20TESIS%20-%20dina%20citra.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14905/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini berangkat dari permasalahan mengenai mualaf. Motivasi mualaf dalam melakukan perpindahan agama berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kasus tersebut perlu diketahui penyebabnya sebagai dasar untuk mengembangkan bimbingan agama Islam terutama bagi mualaf. Untuk itu penelitian ini penting dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui wawancara. Observasi dilakukan kepada peristiwa dan objek penelitian. Dokumentasi didapatkan melalui foto dan dokumen. Data-data terkumpul kemudian dianalisis dengan mengikuti model Miles dan Huberman yang terbagi dalam beberapa tahap yaitu: reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah Pertama, faktor Pendorong menjadi mualaf anggota Majlis Ta’lim Al Harokah Semarang yaitu keinginan sendiri, petunjuk Allah, dan menikah. Kedua, bimbingan agama Islam bagi mualaf bertujuan untuk meyakinkan sepenuhnya kepada mualaf tentang kebenaran Islam,sehingga mualaf tidak kembali ke agama sebelumnya. Waktu bimbingan disesuaikan dengan pembimbing yang ada di sekitar tempat tinggal mualaf. Pembimbing berlatar belakang pendidikan berbeda-beda, dengan menerapkan fungsi informatif, edukatif, komunikatif. Mualaf yang aktif dalam bimbingan sejumlah 50 orang dengan latar belakang pendidikan dan ekonomi dari kalangan menengah ke bawah, problem keagamaannya yaitu kesulitan dalam mempraktikan sholat. Metode yang digunakan yaitu partisipatif, dialog interaktif, pemberdayaan, ketauladanan, personal apporoch. Materi yang disampaikan berkaitan dengan aqidah keIslaman, bab sholat, doa-doa ringan, dan ibadah puasa. Media yang digunakan yaitu media internet, alat sholat, dan buku panduan. Evaluasi yang dilakukan sudah efektif dengan menggunakan model evaluasi proses dan metode face to face. Instrumen evaluasi yang disiapkan yaitu wawancara dan observasi kepada mualaf.