Dakwah berbasis kearifan lokal pada masyarakat Kalang studi etnografi terhadap upacara Kalang Obong di Desa Poncorejo, Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal
Main Author: | Susiyanah, Yuli |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14857/1/1701028002_Yuli%20Susiyanah_Daftar%20Riwayat%20Hidup%20PDF%20-%20yuli%20susiyanah.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14857/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas persoalan mengenai hubungan antara Islam dan kearifan lokal. Kajian ini dilatarbelakangi oleh problematika perpaduan Islam dan budaya yang dianggap menghasilkan sesuatu yang bertentangan dengan Islam. Padahal hasil perpaduan antara Islam dan budaya merupakan salah satu keberhasilan dakwah yang didalamnya memiliki nilai-nilai yang berharga. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan tentang (1) Bagaimana realitas masyarakat Kalang yang mengintergasikan Islam dan kearifan lokal? (2) Apa saja nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam upacara Kalang obong sebagai realitas praktek dakwah Islam (3) Bagaimana bentuk dakwah yang berbasis pada kearifan lokal dalam upacara Kalang obong. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan pada masyarakat Kalang dan upacara obong dengan metode kualitatif, pendekatan etnografi. Datanya diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Semua data dianalisis dengan analisi deskriptif (reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan). Penelitian ini menemukan bahwa (1) Masyarakat Kalang merupakan sub etnis Jawa yang menjalankan tradisi obong sebagai bagian dari kearifan lokal. (2) Adapun nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam upacara ini diantaranya nilai religi, nilai birul walidain, niai toleransi, nilai sosial, nilai kedisiplinan, nilai ekonomi dan nilai moral. Nilai-nilai itu selaras dengan pesan-pesan dakwah yang diambil dari ajaran Islam. (3) Adapun bentuk dakwah dalam prosesi ini adalah dakwah bi al-Hikmah yang meliputi dakwah bil hal, amar ma’ruf nahi munkar, dakwah teologi, tazkiyah, dan tausiyah atau nasihat. Berdasarkan temuan tersebut maka dakwah di masyarakat Kalang dapat mengintergarsikan Islam dan kearifan lokal. Oleh karena itu, dalam menghadapi kearifan lokal, Islam tidak perlu melakukan penolakan tetapi dapat memanfaatkan kearifan lokal asal tidak bertentangan dengan ajaran Islam.