Daftar Isi:
  • Penelitian dengan judul “Dialektika Hukum Islam dan Hukum Nasional (Pendangan Kyai tentang Nikah Siri di Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan Tahun 2002-2012) ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan para Kyai di Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan terhadap praktik nikah siri yang sering terjadi di masyarakat. Selain untuk mengetahui pandangan responden tersebut, penelitian ini juga ingin mengetahui sejauh mana para responden mengaplikasikan hukum Islam dan hukum pemerintah, selanjutnya mencari korelasi antara pandangan kyai dengan praktik pernikahan siri yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan sosiologis normatif, pengumpualn data dan bahan hukum, baik primer maupun sekunder, pengamatan kasus, wawancara, dan studi dokumen hukum. Sedangkan teknik analisa dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan responden (kyai) terhadap praktik nikah siri sangat beragam dengan argumentasi dalil naqli maupun kajian fiqh atau ushul fiqh. Pandangan ini berkorelasi dengan praktik nikah siri di masyarakat, karena kyai masih dianggap sebagai figur panutan dan sandaran bagi masyarakat muslim dalam menjalankan ajaran agama. Selain hal tersebut di atas, hasil penelitian ini juga menunjukkan tingkat praktik nikah siri pada masyarakat Ngaringan cukup tinggi. Praktik nikah siri yang terjadi pada masyarakat Kecamatan Ngaringan sering disebabkan oleh faktor menghindari maksiat dan menjaga norma agama, kurang umur, menunggu proses pengurusan administrasi, atau alasan sosial ekonomi. Secara umum para pelaku nikah siri masih mengapresiasi keberadaan dan fungsi pencatatan oleh lembaga Negara. Apresiasi oleh masyarakat terhadap fungsi pencatatan oleh lembaga Negara merupakan bentuk dari perkembangan hukum, dimana telah terjadi penggeseran pengertian terhadap hukum agama Islam seiring dengan kondisi masyarakat yang ada.