Revitalisasi pendidikan karakter KH. Hasyim Asy’ari dalam kitab Adāb Al-‘Ālim Wa Al-Muta’allim
Main Author: | Dhiyaulhaq, Muhamad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14553/1/skripsi_Muhamad%20Dhiyaulhaq%201703016089%20-%20muhamad%20dhiya7%281%29.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14553/ |
Daftar Isi:
- Pendidikan dipercaya dapat membangun kecerdasan sekaligus kepribadian menjadi lebih baik. Namun, apa jadinya jika pendidikan hanya mementingkan intelektual semata tanpa membangun karakter santrinya? Hasilnya kerusakan moral serta pelanggaran hukum maupun norma sosial yang terjadi. Pada akhirnya, hasil pendidikan dalam arti pengajaran seperti ini hanya akan seperti robot (mampu diisi pengetahuan), berakal tetapi tak berkepribadian, kosong jiwanya. Pendidikan harus bisa memanusiakan manusia agar tidak terjerembab pada derajat hewani, sebagai wadah sosialisasi individu dan menanamkan rasa malu. Tujuan penelitian ini adalah (1) memahami revitalisasi konsep pendidikan karakter perspektif KH. Hasyim Asy’ari (2) memahami pendidikan karakter guru dan santri menurut KH. Hasyim Asy’ari dalam karyanya Adāb al‘Ālim wa al-Muta’alim terhadap revitalisasi pendidikan karakter. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian studi kapustakaan (library research), yang dilakukan dengan menghimpun dan menganalisis data yang bersumber dari data primer (kitab Adāb al‘Ālim wa al-Muta’alim) maupun data sekunder atau dari perpustakaan, jurnal atau yang lainnya. Teknik analisa data yang digunakan adalah Deskriftif analisis bersifat kualitatif serta Hermeneutika sebagai metode filologi. Adapun revitalisasi pendidikan karakter yang harus dimiliki guru dan santri diantaranya; Takwa kepada Allah SWT, kemurnian niat, hati yang bersih, sabar, qana’ah, tirakat, wira’i, tawadhu’, khusyu’, bijaksana, zuhud, serta semangat belajar mengajar yang kuat. Konsep pendidikan karakter terhadap guru dan santri yang dijelaskan oleh K.H. Hasyim Asy’ari jika dianalisis berkaitan dengan tugas serta etika guru memperoleh hasil: taqwa sebagai bijakan dalam bertindak, pewaris nabi serta petunjuk arah jalan santri, guru sebagai orang yang memahami perilaku santri, keadilan yang tidak menimbulkan diskriminasi, keikhlasan menjadi titik keberhasilan dan menjadi teladan yang diidolakan oleh sesama guru maupun santri’. Menganalisis konsep berkaitan dengan pendidikan karakter terhadap kepribadian serta nilai akan keberhasilan santri; niat sebagai bijakan santri, karakter santri yang mulai pudar, menghormati guru akan sumber ilmu dan hikmah, menjadi teladan serta teman yang disegani oleh sesama santri, serta karakter santri yang harus dipertahankan.