Analisis pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga: studi kasus home industry bunga kertas di Kampung Pelangi Semarang
Main Author: | Salsabiila, Ulya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14430/1/1705026087_ULYA%20SALSABIILA_FULL%20SKRIPSI%20-%20Ulya%20Salsabiila.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14430/ |
Daftar Isi:
- Bunga kertas merupakan ciri khas Kampung Pelangi Semarang sekaligus menjadi sumber pendapatan utama masyarakat. Pandemi Covid-19 menjadi titik balik akan perkembangan bunga kertas di Kampung Pelangi. Pasalnya sebelum terjadi pandemi, Kampung Pelangi dikenal sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Semarang. Namun setelah terjadi pandemi, aktivitas di Kampung Pelangi menjadi lumpuh, sehingga perekonomian masyarakat terkena dampaknya. Dalam rangka mengatasi masalah tersebut, POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) Kampung Pelangi mengadakan program pemberdayaan home industry bunga kertas. Uraian tersebut menjadi dasar bagi peneliti untuk menggali informasi secara mendalam mengenai pemberdayaan home industry bunga kertas di Kampung Pelangi Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif sebagai metode penelitian. Dalam penelitian ini, data diperoleh dari dua sumber. Pertama, data primer diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kedua, data sekunder diperoleh melalui buku, jurnal, dan artikel yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan home industry bunga kertas di Kampung Pelangi Semarang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: (1) Tahap Penyadaran, melalui kegiatan sosialisasi; (2) Tahap Pengkapasitasan, melalui kegiatan pelatihan; (3) Tahap Pendayaan, dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan kemampuan guna menciptakan kemandirian. Pemberdayaan home industry bunga kertas di Kampung Pelangi Semarang berhasil berjalan dengan maksimal. Hal ini dibuktikan melalui peningkatan jumlah pengrajin bunga kertas. Sebelum adanya program pemberdayaan, jumlah pengrajin bunga kertas hanya 10 orang. Namun setelah dilaksanakan pemberdayaan, jumlah pengrajin bunga kertas meningkat drastis menjadi 72 orang. Dalam pandangan Islam, program pemberdayaan yang dijalankan sesuai dengan prinsip pemberdayaan menurut Islam. Selain itu, berdasarkan indikator IPI (Islamic Poverty Index), program pemberdayaan juga berhasil mengantarkan masyarakat untuk mencapai falah karena telah memenuhi kebutuhan agama, physical self, dan pengetahuan. Faktor pendorong: dukungan dari POKDARWIS dan peran aktif masyarakat. Faktor Penghambat: sumber daya manusia, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas