Bimbingan agama Islam melalui program “Ayo Shalat” bagi pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara
Main Author: | Selwades Styanoor, Churnia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14213/1/SKRIPSI_1501016064_Churnia_Selwades_Styanoor.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14213/ |
Daftar Isi:
- Pasien rawat inap adalah seseorang yang mengalami penyakit fisik yang mengharuskan dia dirawat inap di rumah sakit. Namun pasien juga mengalami penyakit psikis yang mengakibatkan keguncangan jiwa, karena semakin menambah berat pikirannya. Oleh karena itu bimbingan shalat yang diberikan binroh, dapat memberikan ketenangan jiwa bagi pasien secara fisik maupun psikis. Terlebih jika pasien melaksanakan ibadah yaitu tetap melaksanakan shalat walaupun dalam keadaan sakit. Karena dengan shalat dan menghadap Allah SWT hati akan menjadi tenang, tentram dan damai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan melibatkan 5 informan pasien rawat inap di RSI Sultan Hadlirin Jepara dengan kriteria umur 40 sampai 65 tahun dan masih didampingi dokter jaga. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan model Milles dan Huberman, melalui tiga tahap dalam analisis data kualitatif yaitu 1) reduksi data (Data Reduction), 2) penyajian data (Data Display), 3) Verification (Concolusing Drawing). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis akan menjelaskan secara singkat hasil penelitian tersebut. Bimbingan shalat yang dilakukan yaitu binroh menjelaskan terlebih dahulu pentingnya bersuci sebelum melaksanakan shalat, tata cara beribadah shalat ketika sakit, lalu mempraktekkan bertayamum, dan pendataan shalat lima waktu dengan menggunakan aplikasi kegiatan binroh ini dilakukan setiap hari senin dan kamis. Bimbingan shalat berjalan baik dan lancar. Namun, ada satu pasien dari lima pasien yang masih belum mau melaksanakan shalat. Pasien mengartikan bimbingan shalat ini sangat baik dan mereka termotivasi sehingga mereka menjadi lebih tenang, tidak stres dan tidak merasa cemas dalam menghadapi sakit yang dialami.