Problem culture shock pada mahasiswa Thailand di UIN Walisongo Semarang dan solusinya dalam perspektif konseling lintas budaya

Main Author: Hafidhoh, Siti Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14010/1/SKRIPSI_1401016131_Siti%20Nur%20Hafidhoh.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14010/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini disusun oleh Siti Nur Hafidhoh (1401016131) dengan judul “Problem Culture Shock Pada Mahasiswa Thailand di UIN Walisongo Semarang dan Solusinya dalam Perspektif Konseling Lintas Budaya”. Culture shock merupakan ketidaksesuaian atau ketiadaan arah dalam mengetahui hal-hal yang tidak sesuai dengan budaya baru sehingga mengalami respon yang negatif. Mahasiswa yang berada di UIN Walisongo Semarang banyak mengalami permasalahan, salah satunya yaitu culture shock. Dimana culture shock terjadi karena bersentuhan dengan budaya baru yang tidak familiar dengan yang mereka bawa dari asal tinggal mereka, sehingga mereka mengalami berbagai kesulitan seperti sulit tidur, rindu keluarga, bingung, perubahan perilaku dan sulit berinteraksi. Kondisi tersebut dialami oleh mahasiswa Thailand di UIN Walisongo Semarang, sehingga mahasiswa mengalami beberapa kesulitan dalam memahami pelajaran dan kesulitan dalam kontak sosial dengan mahasiswa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) untuk mengetahui problem culture shock pada mahasiswa Thailand di UIN Walisongo Semarang. 2) untuk menganalisis solusi problem culture shock dalam persepektif konseling lintas budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan yaitu menggunakan model Miles dan Huberman, yang terbagi dalam beberapa tahap yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (Conclusing drawing or verification). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Penyebab yang melatarbelakangi proses terjadinya culture shock pada mahasiswa Thailand di UIN Walisongo Semarang adalah kehilangan cues atau tanda-tanda yang dikenalnya, putusnya komunikasi antar pribadi, dan krisis identitas. Pengalaman culture shock bersifat normal terjadi pada mahasiswa Thailand yang memulai kehidupannya di negara baru dengan situasi dan kondisi budaya yang berbeda dengan negara asalnya. Empat fase dalam culture shock yaitu fase bulan madu/inkubasi (fase pertama), fase krisis (fase kedua), fase pemulihan (fase ketiga) dan fase penyesuaian diri (fase terakhir). Culture shock yang dialami mahasiswa Thailand di UIN Walisongo Semarang terjadi pada fase kedua yaitu fase krisis. 2) Solusi yang dapat diberikan kepada mahasiswa Thailand dalam mengatasi problem culture shock, diantaranya: komunikasi efektif, menghormati dan menghargai budaya asal, sikap multikulturalisme, dan memiliki sifat toleransi dan empati. Setelah mengikuti kegiatan dalam mengatasi problem culture shock, mahasiswa Thailand mengalami perubahan diantaranya: percaya diri, lebih terbuka dengan orang lain, mulai mengikuti kegiatan luar kampus, menjalin pertemanan dengan mahasiswa Indonesia, dan menyesuaikan diri dengan budaya Indonesia.