Analisis Hisab awal bulan Qamariah dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab
Daftar Isi:
- Penentuan awal bulan Qamariah yang terjadi dan berkembang di Indonesia memang menjadi sebuah permasalahan tersendiri. Hal ini tak lepas dari belum adanya kesepakatan tentang metode yang dipakai selain melihat hilal secara langsung (ru’yat al-hilal). Bagi golongan yang tidak memberlakukan hisab secara mutlak jika hilal tidak dapat dilihat akan terjadi perbedaan tentang metode apa yang akan digunakan. Apakah dengan menetapkan awal bulan Qamariah sebagaimana hasil hisab ataukah menggunakan cara istikmal?. Hisab meliputi beberapa kategori, yaitu urfi, istilahi, haqiqi bi al-taqrib, haqiqi bi al-tahqiq dan haqiqi kontemporer. Semua metode tersebut memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain. Anatara hisab haqiqi bi al-taqrib pun terdapat perbedaan. Salah satunya seperti yang ditunjukkan dalam kitab Kasyf al-Jilbab. Dari latar belakang tersebut muncul beberapa permasalahan pokok yaitu bagaimana perbedaan model perhitungan dalam kitab Kasyf al-Jilbab dengan kitab Sullam al-Nayyirain, Syamsul Hilal dan Fath al-Ro’uf al-Mannan? Serta bagaimana tingkat akurasi hasil perhitungan dalam kitab Kasyf al-Jilbab dengan kitab-kitab tersebut yang notabene sama-sama taqribi? Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Selain itu penelitian ini bersifat kepustakaan (Library Research) dimana data primernya adalah data-data yang ada dalam kitab Kasyf al-Jilbab dan data sekundernya adalah dokumen berupa buku, tulisan, makalah-makalah yang berkaitan dengan obyek penelitian serta hasil wawancara terhadap ahli waris dan murid pengarang kitab Kasyf al-Jilbab. Data-data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis komparatif, yakni mengkomparasikan antara hasil perhitungan dalam kitab Kasyf al-Jilbab dan kitab-kitab taqribi lain yang telah penulis sebutkan di atas dengan hasil perhitungan hisab kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan antara perhitungan dalam kitab Kasyf al-Jilbab dengan kitab yang lain terletak pada langkah koreksi (ta’dil) yang dilakukan. Dalam kitab Kasyf al-Jilbab ada dua ta’dil yang dihilangkan, yakni ta’dil al-syams dan ta’dil al-ayyam. Dalam kitab Kasyf al-Jilbab untuk mencari ta’dil al-’allamah cukup dengan mengalikan antara bu’du al-muthlaq dengan hissoh al-sa’ah. Hal ini tentu berbeda dengan kitab-kitab pembanding yang dalam menentukan ta’dil al-allamah melalui proses koreksi terhadap bu’du al-muthlaq untuk dijadikan bu’du al-mu’addal kemudian dikalikan hissoh al-sa’ah. Selain itu, hasil perhitungan dalam kitab ini menunjukkan hasil yang jika dilihat dari aspek ijtima’, hasil dalam kitab Kasyf al-Jilbab tergolong paling lambat dari pada kitab-kitab lainnya. Hal ini dikarenakan perbedaan proses penentuan ijtima’. Dalam kitab Kasyf al-Jilbab penentuan ijtima’ menggunakan data bu’du al-muthlaq sedangkan dalam kitab-kitab lainnya menggunakan bu’du al-mu’addal. Namun dari aspek irtifa’ al-hilal, hasil yang ditunjukkan tergolong paling mendekati hasil hisab kontemporer.