Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam upacara Ngasa di kampung budaya Jalawastu Ketanggungan Breses

Main Author: Kahfi, Syifa M
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13647/1/1503016073_Syifa%20M%20Kahfi_%20Tugas%20Akhir%20-%20Irsyad%20Sobari.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13647/
Daftar Isi:
  • Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang berlangsung sepanjang hayat dan dilaksanakan dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Budaya yang masih kental di Indonesia salah satunya adalah budaya jawa. Jawa adalah suatu pulau di Indonesia yang masih memiliki kepercayaan suatu hal mistis yang dianut oleh para leluhur. Dalam kehidupan bermasyarakat jawa syukuran menjadi salahsatu bentuk upaya masyarakat untuk tetap memegang erat nilai-nilai sejarah yang diajarkan oleh agama serta bentuk dari komunikasi dengan sang pencipta. Acara ini melahirkan sistem-sistem acara keagamaan (religius ceremonies system) merupakan kelakuan keagamaan yang dilaksanakan sesuai dengan tata kelakuan yang baku. orang yang pertama kali menginjakan kaki di Jalawastu adalah orang yang berasal dari Jawa Barat. Di Jalawastu sendiri memiliki keunikan yang sangat dijaga erat oleh masyarakat setempat yang menjadi daya tarik. Dengan letak geografis seperti itu membuat masyarakat Jalawastu memiliki kebiasaan-kebiasaan yang lebih condong seperti masyarakat Jawa Barat di bandingkan dengan Jawa Tengah. Selain itu di Jalawastu memiliki kebudayaan dalam hal keagamaan yang selalu mereka laksanakan setiap satu tahun sekali. Acara itu dilaksanakan pada Selasa Kliwon di Bulan kasanga ang biasanya berada pada bulan Maret setiap tahun. Pada hari itu seluruh masyarakat Jalawastu kompak melaksanakan tradisi yang bernama upacara ngasa. Upacara ngasa sendiri dilaksanakan dari pagi hari sampai sore. Dalam acara tersebut seluruh masyarakat menyiapkan makanan untuk dijadikan bahan dalam acara upacara ngasa. Upacara ngasa tidak hanya diikuti oleh masyarakat Jalawastu, akan tetapi siapa saja yang ingin mengetahui tradisi mereka, mulai dari pemerintahan brebes yang selalu diwakilkan oleh Dinas Kebudayaan dan Bupati/wakil Bupati, Dinas dari Provinsi Jawa Tengan yaitu Disporapar dan Dinas Kebudayaan, para penggiat budaya, dan juga masyarakat Brebes dan sekitarnya. Metode penelitian yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah kualitatif untuk meneliti kasus, yang mana lebih menekankan analisisnya tentang apa dan bagaimana sesuatu dianggap bisa diterima secara umum dan dapat memberi kontribusi penting. Yang menghasilkan pengetahuan bahwa di acara ngasa memiliki nilai-nilai pendidikan agama Islam berupa nilai akidah,nilai syariah, nilai akhlak, dan nilai sosial. Di Jalawastu sendiri transmisi pendidikan cukup diperhatikan, terbukti dengan adanya pendidikan formal, non formal dan kegiatan sosial kebudayaan.