Implementasi Pendidikan Agama Islam pada anak keluarga pedagang di Pasar Jerakah

Main Author: Abdullah, Irsyad Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13646/1/1503016066_Irsyad%20Nur%20Abdullah_Lengkap%20Tugas%20Akhir%20-%20Irsyad%20Nur%20Abdullah%281%29.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13646/
Daftar Isi:
  • Keluarga merupakan tempat pertama berlangsungnya pendidikan bagi sang anak. Di dalamnya terdapat seorang ibu yang di dalam Islam dikenal sebagai madrasatul ula atau sekolah pertama bagi sang anak. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok sekaligus kewajiban bagi umat muslim. Terlebih lagi pendidikan agama Islam. Dengan fakta tersebut kehadiran sosok ayah dan ibu dengan segala atributnya merupakan suatu kebutuhan yang perlu mendapat perhatian. Di dalam keluarga pedagang, tidak semua anak bisa mendapatkan porsi yang cukup dalam hal kehadiran orang tua. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran akan kurangnya pendidikan untuk sang anak, khususnya dalam hal agama. Penelitian ini mengambil rumusan masalah “Bagaimana implemntasi pendidikan agama Islam pada anak keluarga pedagang di pasar Jerakah?”. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pndekekatan kualitatif studi kasus. Teknik yang digunakan di dalam pengambilan data adalah dengan menggunakan observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dengan segala kondisi yang ada, para pedagang telah melakukan implementasi pendidikan yang baik, dengan sumbe dan materi yang baik, serta metode yang variatif. Hal ini sekaligus mematahkan kekawatiran akan kesibukan orang tua yang bekerja sebagai pedagang, kususnya bagi mereka yang bekerja dari pagi sampai sore hari, tidak bisa memberikan pendidikan Islam yang baik pada anak. Pola asuh otoritatif/ demokratis yang diterapkan dengan metode kisah Qur’an dan Nabawi, metode teladan, latihan dan pengalaman, mau’izhah, dan targhib wa tarhib bisa berjalan dengan baik. Selain itu, didalam penelitian ini juga ditemukan model pembelajaran baru yang kemudian diberi nama Fifty-Fifty Feeling Model (F3 Model ).