Penerapan Metode Qiro’ati pada pembelajaran Tahsin Al-Qur’an di SDIT Insan Mulia Semarang pada masa pandemi COVID-19
Main Author: | Ikhsan, Herland Al |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13638/1/1403016160_Herland%20Al%20Ikhsan_Lengkap%20Tugas%20Akhir%20-%20Herland%20Al%20Ikhsan.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13638/ |
Daftar Isi:
- Skripsi ini membahas tentang penerapan metode qiro’ati pada pembelajaran tahsin al-Qur’an di SDIT Insan Mulia Semarang pada masa pandemi COVID-19. Studi ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan, Bagaimana penerapan Metode Qiro’ati pada pembelajaran tahsin al-Qur’an di SDIT Insan Mulia Semarang pada masa pandemi COVID-19? dan Apa saja hambatan dan usaha pemecahannya dalam penerapan Metode Qiro’ati pada pembelajaran tahsin al-Qur’an di SDIT Insan Mulia Semarang pada masa pandemi COVID-19?. Penelitian ini tergolong dalam field research(penelitian lapangan), penelitian lapangan adalah penelitian yang menggunakan kehidupan nyata sebagai objek kajian yang hasilnya mencerminkan keadaan yang nyata. Pendekatan yang dipakai dalam penilitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitiannya adalah kepala sekolah, waka kesiswaan dan guru. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan metode Qiro’ati pada pembelajaran tahsin al-Qur’an di masa pandemi COVID-19 dlakukan dengan dua sistem, sistem pembelajaran jarak jauh berbasis video call dan tatap muka terbatas dengan memperhatikan protokol kesehatan. Tentu dalam penerapannya terdapat hambatan yang berupa teknis dan masalah kesehatan sehingga hasil pembelajaran kurang maksimal. Usaha pemecahannya dilakukan sistem pembelajaran tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan. Di samping itu pembelajaran tahsin al-Qur’an memang wajib dilakukan secara musyafahah, dimana guru dan murid saling bertemu; guru dan murid dapat saling mendengar bacaan secara langsung; guru dan murid dapat saling melihat bentuk bibir ketika membaca.