Daftar Isi:
  • Dewasa ini pengukuran arah kiblat dari masa ke masa mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dari metode tradisional sampai metode modern dalam penentuannya seperti tongkat istiwa’, kompas dan rasdul kiblat, dan azimuth Matahari. menggunakan alat bantu berupa garis busur, rubu' mujayyab, segitiga siku, dan teodholit.Dalam prakteknya pengukuran arah kiblat seringkali menggunakan metode azimuth Matahari karena menurut kitab-kitab falak setrta literatur terkini metode ini tergolong akurat di mana hasil yang didapatkan adalah arah Utara sejati ( true north ) bukan Utara magnetic. Didukung dengan data-data astronomis terbaru dan juga berbagai rumus yang telah teruji keakurasiannya. namun menurut penulis metode ini mempunyai kelemahan, jika dalam sehari terjadi mendung dan Matahari tidak bisa nampak, sehingga penulis mengajukan langkah alternatif dengan menggunakan metode azimuth Bulan. Bulan sebagai satelit Bumi yang mempunyai keteraturan dalam pergerakannya yaitu mempunyai gerak rotasi dan gerak evolusi. selain itu juga mempunyai deklinasi yang berbeda-beda dalam setiap waktunya. Posisi Bulan terhadap suatu tempat yang berbeda tersebut juga bisa digunakan sebagai acuan untuk menentukan arah kiblat. Dari latar belakang tersebut penulis merumuskan beberapa permasalahan yaitu, 1) Bagaimanakah metode azimuth Bulan sebagai acuan dalam penentuan arah kiblat, 2) Bagaimanakah keakuratan penggunaan azimuth Bulan dalam penentuan arah kiblat. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan ( field research) yang bersifat analisis data di lapangan. Teknik pengumpulan data berupa observasi dengan melakukan pengamatan secara langsung dari data hasil perhitungan metode azimuth Bulan dalam penentuan arah kiblat serta mendokumentasikannya sebagai hasil dan bukti dari penelitian tersebut. Dengan metode analisis data berupa analisis komparatif, penulis melakukan perbandingan antara metode azimuth Bulan dengan metode azimuth Matahari untuk mengetahui hasil serta tingkat keakurasianya di lapangan. Hasil dari penelitian tersebut: pertama, Acuan dari metode ini adalah data dari azimuth Bulan. Azimuth Bulan adalah busur yang diukur dari titik Utara ke Timur (searah dengan perputaran jarum jam) melalui ufuk sampai dengan proyeksi Bulan. Dari hasil data tersebut maka dapat diketahui arah Utara sejati (true North ), kemudian dari arah tersebut ditarik sudut azimuth kiblat yang telah diketahui. Kedua, dari hasil penelitian dengan mengkomparasikan metode azimuth Bulan dengan metode azimuth Matahari, dari penelitian yang dilaksanakan oleh penulis tidak ada kemelencengan terjadi, sehingga penulis menyimpulkan bahwa metode ini akurat untuk dijadikan sebagai acuan dalam penentuan arah kiblat.