Narsisme perempuan dalam tinjauan post-feminisme dan Islam
Main Author: | Khoiriyah, Indri Muflikhatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13053/1/1604016005_INDRI%20MUFLIKHATUL%20KHOIRIYAH_Full%20Skripsi_1.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13053/ |
Daftar Isi:
- Situasi sekarang adalah situasi fluiditas yaitu tidak adanya tekanan dari luar melainkan pilihan-pilihan diri dalam menentukan hidup, self-management, self discipline (era do it youreself), dan bahkan menciptakan diri kembali (era reality show), berpenampilan “cool” dan narsistik (era selfie). Jadi, perempuan era sekarang ini mulai meng eksistensikan dirinya dengan menampilkan sisi fisiknya lewat (era selfie) narsistik. Tidak sedikit perempuan yang menampilkan beberapa sifat narsisis (terutama keegoisan dan ketidakpedulian terhadap perasaan orang lain). Mereka terlalu egois sehingga terlalu percaya diri dan selalu beranggapan bahwa dirinya lebihunggul dari siapapun. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisa deskriptif. Hasil penelitian ini adalah Narsisme perempuan sebagai arena pembodohan dengan percaya diri yang berlebihan. Yang menjadikan: (1) Perempuan terlalu meng-ada/ meng eksistensikan dirinya, (2) Perempuan era sekarang terlalu mengagungkan ketenaran, (3) Perempuan narsisme sebagai budak kapitalis (masyarakat konsusmsi), (4) Perempuan narsisme terlalu gila pengakuan, (5) Perempuan di era narsistik ini, eksistensinya terlalu aneh. Perempuan narsisme kurang relevan dengan perempuan sholihah. Karena perempuan sholihah menurut Islam dapat dilihat dari kualitas kepribadiannya sebagai seorang muslimah yang tercermin dari keimanannya, akhlaknya, ketakwaannya dan cara berpikirnya, bukan sekedar urusan kecantikan, ataupun kepribadian narsismenya.