Perbedaan perkembangan kognitif santri tahfidz Qur’an dan non tahfidz Qur’an di Pondok Pesantren Raudlotul Qur’an Mangkankulon Tugu Semarang

Main Author: Nasikhah, Rizky Ainun
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13024/1/1604046060_Rizky%20Ainun%20Nasikhah_Tugas%20Akhir%20Full%20-%20Ainun%20Nasikhah.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13024/
Daftar Isi:
  • Skripsi ini membahas tentang (studi komparasi) perbedaan perkembangan kognitif antara santri tahfidz Qur’an dan non tahfidz Qur’an di Pondok Pesantren Raudlotul Qur’an Mangkang Kulon Tugu Semarang. Penelitian ini dilatar belakangi karena sudut pandang santri yang menganggap penghafal al Qur’an belum tentu perkembangan kognitifnya lebih baik dari pada non penghafal al Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab apakah terdapat perbedaan pada perkembangan kognitif santri tahfidz qur’an dan non tahfidz qur’an di Pondok Pesantren Raudlotul Qur’an? dan bagaimana hasil penelitian tentang perkembangan kognitif berkontribusi terhadap keadaan yang ada di pondok pesantren tersebut ? Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparasional. Populasi pada penelitian ini adalah santri tahfidz qur’an dan santri non tahfidz qur’an di Pondok Pesantren Raudlotul Qur’an Mangkang Kulon Tugu Semarang yang masih masing sampel diambil 14 santri maka dengan keseluruhan sampel berjumlah 28 santri. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dengan menggunakan instrumen Tes Operasi Logis Jean Piaget yang dikembangan oleh Leongson dan Limjap dengan penilaian dilakukan oleh peneliti itu sendiri. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode tes operasi logis dengan pengskoran diinterpretasikan secara kualitatif menggunakan Schoenfeld’s Scoring Continuum (Leongson dan Limjap ; 2013) dan menggunakan teknik analisis komparatif independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis deskriptif data perkembangan kognitif pada kelompok santri tahfidz Qur’an hanya dikategorisasikan satu jenis yaitu : 14 santri tahfidz Qur’an pada pada tingkatan perkembangan kognitif lengkap dengan prosentase (100%). Dan kelompok santri non tahfidz qur’an dikategorisasikan menjadi dua yaitu : 1 santri pada tingkatan perkembangan kognitif cukup dengan presentase (7,14%) dan 13 santri non tahfidz qur’an pada tingkatan perkembangan kognitif lengkap dengan presentase sebanyak (92,8%). Hasil dari analisis independent t-test di atas diketahui rata rata (mean) 49,1429 pada santri tahfidz Qur’an dan 45, 7143 pada santri non tahfidz Qur’an. Dengan nilai t sebesar 3,073 dengan signifikansi 0,005 sehingga (0,005 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti ada perbedaan perkembangan kognitif antara santri tahfidz Qur’an dan non tahfidz Qur’an. Situasi santri tahfidz Qur’an menunjukkan bahwa perkembangan kognitifnya lebih tinggi daripada santri non tahfidz Qur’an. Santri tahfidz Qur’an mendapatkan pengajaran, pengalaman dan pengetahuan yang lebih ketat karena untuk setiap harinya santri dituntut untuk menghafal al Qur’an sehingga dengan menghafal al Qur’an dalam membaca dan memahami maknanya melibatkan neokorteks dan hipokampus sebagai penyimpan pesan pesan, (termasuk pesan pesan agama) yang dapat menambah ataupun mengembangkan pengetahuan santri. Namun disamping berbedaan tersebut santri tahfidz qur’an dan non tahfidz qur’an memiliki kesamaan dalam menuntut ilmu yakni mengutamakan tercapainya akhlakul karimah, mampu mengamalkan ajaran agama dengan sempurna dan berjiwa Qur’ani.