Pengembangan kreativitas anak usia dini 5-6 tahun pada sentra balok di RA Al Hidayah IAIN Walisongo Margoyoso 3 Ngaliyan Semarang tahun 2019/2020
Main Author: | Citrasari, Putri Ayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12973/1/1603106053_PUTRI%20AYU%20CITRASARI_FULL%20SKRIPSI%20-%20Putriayu%20Citrasari.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12973/ |
Daftar Isi:
- Penelitian dilakukan di RA Al Hidayah IAIN Walisongo Margoyoso 3 Ngaliyan Semarang, penelitian di ambil di RA tersebut karena terdapat pembelajaran sentra balok yang dirasa dapat mengembangkan kreativitas pada anak usia dini khusunya anak yang berusia 5-6 tahun. Diharapkan penelitian ini mampu meningkaktkan kemampuan berfikir anak usia dini serta mengembangkan seluruh aspek yang yang dimiliki oleh anak. Penelitian ini dimaksudkan menjadi fokus permasalahan yaitu : Bagaimana Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini 5-6 Tahun pada Sentra Balok di Ra Al Hidayah IAIN Walisongo Margoyoso 3 Ngaliyan Semarang Tahun 2019/2020? Pengembangan kreativitas pada anak usia dini sangatlah penting bagi perkembangan kognitif anak, selain mengembangkan aspek kognitif anak juga mengembangkan aspek fisik motorik anak usia dini. Dalam mengembangkan kreativitas yang dimilki anak, maka perlu adanya model pebelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas anak, misla melalui metode pembelajaran sentra balok. Dengan balok anak mampu mengenal tentang bentuk, ukuran, warna, bahkan tekstur balok tersebut yang memungkinkan anak akan bereksplorasi, berimajinasi untuk menghasilkan karya dari balok tersebut. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan kreativitas pada anak usia 5-6 tahun khusunya kelas B2 RA Al Hidayah IAIN Walisongo sudah sesuai harapan. Anak sudah mampu mengembangkan aspek kognitif, dari enam tingkat pencapaian perkembangan anak hampir keseluruhan sudah dikembangkan oleh anak. Dalam hal ini yang paling menonjol yaitu perkembangan anak mampu mencocokkan bentuk segitiga, persegi panjang, waji, dalain sebagainya. Sedangkan yang belum menonjol yaitu anak belum mampu memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari serta menerapkan pengalaman dalam konteks yang baru.