Pembentukan akhlak karimah pada anak-anak di Pondok Pesantren Walisongo Kotabumi Lampung Utara

Main Author: Arrahmat, Ulil Albaab
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12935/1/Skripsi_1501016073_Ulil_Albaab_Arrahmat.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12935/
Daftar Isi:
  • Skripsi ini dilatarbelakangi oleh beberapa kasus yang dilakukan di pondok pesantren Walisongo seperti santri yang berduaan dengan lawan jenis, keluar tanpa izin (kabur), berkelahi dengan teman, malah melaksanakan ibadah, mengulur waktu shalat, mengadu domba teman, mengambil barang yang bukan miliknya, dan lain sebagainya. Santri pondok pesantren Walisongo melakukan perbuatan tersebut salah satunya dikarenakan faktor lingkungan yang kurang baik dan mengikuti pergaulan teman. Dalam kata lain pembentukan akhlak karimah di pondok pesantren Walisongo ini kurang maksimal dalam penerapannya. Permasalahan skripsi ini mengenai “Bagaimana proses pembentukan akhlak karimah pada anak-anak di pondok pesantren Walisongo Kotabumi Lampung Utara.” Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis data dengan tahapan reduksi data, penyajian atau pemaparan, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kegiatan pembentukan akhlak karimah di pondok pesantren Walisongo Kotabumi dilakukan melalui berbagai metode, diantaranya metode mauidzah atau nasihat dengan memberikan nasihat kepada santri yang tidak/telah melakukan pelanggaran, keteladanan, ta’lim atau pengajaran yang dilakukan oleh dewan asatidz yaitu dengan memberikan materi keagamaan berupa akhlak, fiqh, tauhid untuk para santri karena materi tersebut penting untuk dipelajari, dewan asatidz juga melakukan metode pembiasaan berupa kegiatan keagamaan yang dilakukan bersama-sama dan secara terus menerus seperti contohnya sholat wajib dan sunnah berjama’ah, membaca al-Qur’an, wiridan, dan kegiatan lainnya, selanjutnya metode pemberian hadiah dilakukan agar santri mempunyai semangat untuk melakukan kebiasaan agar dapat dibentuk menjadi akhlak karimah dan metode kedisiplinan. Kondisi akhlak santri di Pondok Pesantren Walisongo pada dasarnya sudah baik. Beberapa santri sudah banyak yang berperilaku terpuji, itu terlihat dari tingkah laku sehari-hari seperti shalat tepat waktu, tadarrus al-Qur’an, melaksanakan sholat sunnah, sopan santun, memberi salam dan menundukkan pandangan apabila bertemu dengan ustadz/ustadzah. Namun beberapa santri lainnya juga masih melanggar peraturan Pondok seperti misalnya; tidak mengikuti kegiatan mengaji kitab, tidak memenuhi hafalan Qur’an, kabur atau pergi tanpa izin, berpacaran, berbohong agar tidak mengikuti kegiatan shalat berjamaah.