Upaya penanganan anak korban kekerasan seksual melalui pendekatan family therapy di PPT-PKPA Larasati Kabupaten Kendal

Main Author: Nikmah, Nila Nuzulul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12933/1/Skripsi_1501016067_Nila_Nuzulul_Nikmah.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12933/
Daftar Isi:
  • Fokus penelitian ini adalah 1) Apa bentuk-bentuk kekerasan seksual pada anak yang ditangani PPT-PKPA Larasati Kabupaten Kendal? 2) Bagaimana proses penanganan anak korban kekerasan seksual melalui pendekatan family therapy di PPT-PKPA Larasati Kabupaten Kendal? Untuk membahas permasalahan tersebut metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah konselor dan anak korban kekerasan seksual. Sumber data sekunder adalah diperoleh dari literatur jurnal, buku, modul, arsip-arsip atau dokumen yang berkaitan dengan anak korban kekerasan seksual. teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan model Milles dan Hubberman, meliputi data reduction, data display,verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Bentuk-bentuk kekerasan seksual pada anak di PPT-PKPA Larasati Kabupaten Kendal meliputi perkosaan, pencabulan, sodomi, familial abuse (incest). Proses penanganan anak korban kekerasan seksual melalui pendekatan family therapy di PPT-PKPA Larasati Kabupaten Kendal terdapat 5 langkah proses konseling yang telah dilakukan yaitu identifikasi masalah, diagnosa, prognosa, treatment atau terapi dengan memberikan penguatan berupa nasehat dan materi pemahaman psikoedukasi seksual, pendidikan, bimbingan agama dan dukungan sosial keluarga. Hasil dari penerapan proses penanganan anak korban kekerasan seksual melalui pendekatan family therapy dijelaskan dalam tolak ukur perubahan secara bertahap dari aspek kognitif, emosi, behavior, dan sosial yaitu konseli mampu merubah pikiran negatif menjadi positif, memulai aktivitas yang bermanfaat, berkurangnya ketakutan dan kecemasan dalam dirinya, mulai bersosialisasi dengan kembali melanjutkan sekolah untuk menunjang tercapainya impian dan cita-citanya serta berani mengambil keputusan.