Pelaksanaan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru di SMAN 12 Semarang
Main Author: | Munir, Sahrul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12879/1/1503036028_Sahrul%20Munir_Lengkap%20Tugas%20Akhirr%20-%20Sahrul%20Munir.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12879/ |
Daftar Isi:
- Pemerintah menetapkan kebijakan sistem zonasi penerimaan peserta didik baru agar kualitas pendidikan merata sehingga tidak ada sekolah favorit dan non-favorit. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi dan untuk menunjukkan dampak sistem zonasi penerimaan peserta didik baru SMA Negeri 12 Semarang. Penelitian ini dibatasi dengan rumusan masalah; bagaimana implikasi sistem zonasi penerimaan peserta didik baru SMA Negeri 12 Semarang? bagaimana dampak pelaksanaan sistem zonasi penerimaan peserta didik baru SMA Negeri 12 Semarang? Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data; observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan diskusi teman sejawat dan kecukupan referensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Implikasi sistem zonasi penerimaan peserta didik baru SMA Negeri 12 Semarang yaitu sekolah memberikan bimbingan secara terus-menerus kepada siswa yang bermasalah; berusaha menjadi teladan bagi siswa dalam hal kedisiplinan waktu; berkomitmen memberi reward bagi siswa yang berperilaku baik dan telah melaksanakan tugas dengan baik; 2). Dampak yang dirasakan SMA Negeri 12 Semarang setelah pelaksanaan PPDB berbasis zonasi yaitu sekolah sulit mendapatkan siswa yang baik; tugas sekolah menjadi lebih berat dalam menangani siswa terutama anak-anak yang memiliki NEM di bawah standar; sekolah sulit berkembang dengan kualitas siswa yang bervariasi; Saran: 1). Sebagai antisipasi penanganan siswa yang lambat dalam menerima pelajaran sebaiknya orang tua diikutsertakan dalam melakukan pengawasan terhadap anak. 2). Sekolah hendaknya lebih fokus bagaimana mengolah siswa yang memiliki input rendah agar mempunyai output yang baik ketika lulus.