Analisis pengembangan sumber daya manusia menggunakan coaching Dan mentorng pada Komunitas Tangan di atas wilayah Semarang
Main Author: | Bik, Zayyan Hadhari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12655/1/skripsi_1405026087_ZAYYAN%20HADHARI%20BIK.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12655/ |
Daftar Isi:
- Bisnis merupakan pilar ekonomi dalam kehidupan yang akan terus berkembang setiap saat. Hal ini membuat tumbuhnya komunitas-komunitas bisnis seiring dengan semakin banyaknya pebisnis yang bermunculan di kota Semarang. Salah satu komunitas bisnis yang muncul adalah komunitas Tangan Di Atas (TDA) yang merupakan komunitas bisnis yang menerapkan bisnis Islam dalam kegiatannya. Melalui komunitas TDA, para anggota diperkenalkan dengan bisnis dengan kegiatan coachingnya. Dilanjutkan dengan kegiatan mentoring, yaitu perkenalan dengan pebisnis lain baik dari bidang sejenis maupun dari bisnis lain. Pada setiap kesempatan bertemu, akan ada informasi baru yang dapat digunakan dalam memajukan bisnis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder yang didapat dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian pada komunitas TDA Semarang, secara garis besar sudah sesuai dengan teori coaching dan mentoring. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang menjadikan penerapan strategi-strategi pada TDA belum optimal. Kendala tersebut terjadi pada strategi mentoring berupa kurang optimalnya kegiatan KMB (kelompok mentoring bisnis). Terlihat dari jumlah anggota yang mengikuti kegiatan coaching sangat banyak, namun dalam kegiatan mentoring hanya sedikit. Begitu banyaknya anggota yang tidak mengikuti mentoring disebabkan pembagian waktu yang kurang maksimal oleh anggota dalam menjalankan bisnis, serta kurangnya kesadaran akan pentingnya mentoring bisnis. Kurang optimalnya kegiatan mentoring menyebabkan banyak anggota yang sudah memulai bisnis namun disaat menghadapi malasah bisnis, banyak yang berhenti karena tidak bisa memecahkan masalah tersebut.