Efektivitas model pembelajaran CONINCON untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematika materi sistem persamaan linier tiga variabel kelas X IPA SMA Negeri 15 Semarang tahun pelajaran 2019/2020

Main Author: Nurjanah, Ade
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12429/1/skripsi_1503056041_Ade%20Nurjanah.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12429/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan koneksi matematika siswa kelas X IPA pada materi sistem persamaan linier tiga variabel di SMA Negeri 15 Semarang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran CONINCON efektif untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa kelas X IPA SMA Negeri Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain yang digunakan adalah the randomized posttest only control design. Variabel penelitian terdiri atas variabel bebas (model pembelajaran CONINCON) dan variabel terikat (kemampuan koneksi matematika). Populasi terdiri dari 7 kelas di SMA Negeri 15 Semarang tahun pelajaran 2019/2020, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah kelas X IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 6 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, tes, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan diperoleh hasil bahwa rata-rata skor akhir kemampuan koneksi matematika siswa kelas eksperimen yaitu 75,72 lebih tinggi daripada skor rata-rata posttest kemampuan koneksi matematika kelas kontrol yaitu 61,61. Berdasarkan uji perbedaan rata-rata tahap akhir diperoleh Thitung = 4,35304 dan Ttabel = 1,6669 pada taraf signifikan 5 % karena Thitung > Ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata skor posttest kemampuan koneksi matematika kelas eksperimen yang menggunakan model CONINCON lebih baik dari rata-rata skor posttest kemampuan koneksi matematika kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan presentase tiap indikator kemampuan koneksi matematika antara kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Pertama, pada indikator koneksi antar konsep dalam satu matematika presentase kelas eksperimen 84% sedangkan kelas kontrol 74%. Kedua, pada indikator koneksi antar konsep dengan materi lain dalam matematika presentase kelas eksperimen 69% sedangkan kelas kontrol 53%. Ketiga, pada indikator koneksi pembelajaran matematika dengan mata pelajaran selain matematika presentase kelas eksperimen 81% sedangkan kelas kontrol hanya 58%. Keempat, pada indikator koneksi pembelajaran matematika dengan kehidupan sehari-hari presentase kelas eksperimen 70% sedangakan kelas kontrol 67%. Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CONINCON efektif untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematika.