Analisis problematika hak dan kewajiban nazhir di Masjid Nurul Hikmah Kelurahan Bongsari Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang
Main Author: | Azizy, Ahmad Maulana Naufal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12405/1/SKRIPSI_1502016124_AHMAD%20MAULANA%20NAUFAL%20AZIZY.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12405/ |
Daftar Isi:
- Pahala yang tidak akan putus setelah kematian ada 3: shodaqoh jariyyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendo’akan kedua orang tuanya. Shodaqoh jariyyah bisa diaplikasikan dalam banyak hal, salah satunya adalah dalam bentuk wakaf. Wakaf merupakan ibadah yang berkaitan erat dengan pembangunan kesejahteraan umat, wakaf juga ibadah yang bercorak sosial ekonomi. Tercapainya tujuan wakaf tidak luput dari peran nazhir dalam menjalankan tugasnya untuk mengelola dan mengembangkan harta wakaf sesuai peruntukannya. Dalam mencapai tujuan ini perlu adanya keseimbangan antara hak yang didapat dan kewajiban yang dilaksanakan oleh nazhir terhadap harta wakaf. Tugas nazhir disebutkan di dalam Pasal 11 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004. Begitu juga dengan hak nazhir yang terdapat di dalam pasal 12 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004. Realita yang terjadi hak dan kewajiban ini tidak banyak yang menyadari keberadaanya sehingga berimbas pada perkembangan harta wakaf. Kurangnya pengetahuan nazhir dan kurangnya sosialisasi sekaligus pembinaan yang dilakukukan oleh BWI menjadi penyebabnya. Dalam hal ini penulis tertarik melakukan penelitian terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban nazhir dalam mengelola Wakaf Masjid Nurul Hikmah Kelurahan Bongsari Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 dan analisis hukum Islam terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban nazhir Masjid Nurul Hikmah Kelurahan Bongsari Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat normatif empiris. Menggunakan sumber data primer berupa hasil wawancara dengan pengurus masjid dan nadzir. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, dan karya tulis lain yang berhubungan dengan isi penelitian. Kemudian data tersebut dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan hak dan kewajiban nazhir terhadap wakaf Masjid Nurul Hikmah belum sesuai dengan Undang-Undang Wakaf yang berlaku di Indonesia. Karena minimnya pengetahuan nazhir terhadap hak dan kewajiban yang ada pada dirinya. Sehingga beberapa tugas yang seharusnya dilaksanakan oleh nazhir tidak dapat direalisasikan.