Analisis Wacana Nilai-nilai Dakwah dalam Novel Negeri Lima Menara Karya Ahmad Fuadi
Main Author: | Ulfah, Novi Maria |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/124/1/Maria_Tesis_Sinopsis.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/124/2/Maria_Tesis_Bab1.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/124/3/Maria_Tesis_Bab5.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/124/4/Maria_Tesis_Bibliografi.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/124/ |
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini adalah pertama: untuk mengetahui nilai-nilai dakwah yang terdapat dalam novel Negeri Lima Menara. Kedua: Untuk mendeskripsikan bagaimana nilai dakwah tersebut disampaikan oleh Ahmad Fuadi di dalam novel Negeri Lima Menara. Ketiga, Untuk menemukan bagaimana kaitannya nilai-nilai dakwah yang diwacanakan di dalam novel Negeri Lima Menara dengan teks al Quran dan al Hadits. Fokus kajian ini adalah teks-teks dari novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi. Pendekatan yang digunakan adalah analisis wacana dan kajian interteks. Analisis Wacana untuk melihat bagaimana teks nilai-nilai dakwah di tampilkan dalam novel Negeri Lima Menara, sedangkan kajian interteks untuk mencari hipogram dari teks nilai dakwah tersebut dengan Al Quran dan Hadits. Kesimpulan dari penelitian ini, antara lain: Terdapat nilai-nilai dawah dalam novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi. Nilai-nilai dakwah tersebut antara lain: Nilai Keikhlasan; Kepemimpinan; Patuh terhadap kedua orang tua; Keutamaan menuntut ilmu; Mencintai keindahan; Berdoa sebelum melakukan pekerjaan/belajar; Shalat berjamaah; Menjunjung tinggi nilai kebenaran; Melihat dari sisi positif; Tidak gampang menyerah; Menggantungkan segala urusan kepada Allah; Patuh terhadap hukum; Ikhtiar; Mempunyai pendirian yang kuat; Belajar dari sejarah; Hadits Nabi sebagai salah satu sumber hukum Islam, Membaca al Quran dan menghayati maknanya; Menundukkan pandangan ketika melihat lawan jenis; Pentingnya niat, usaha, dan doa; Nasehat untuk bergaul yang baik dengan sesama saudara/ teman; Mendapatkan hasil sesuai dengan usahanya; Minta ampun kepada Allah SWT; Selalu berubah menjadi baik; Tawakkal; Allah mendatangkan rejeki dari jalan yang tidak terduga; Allah Maha Mengetahui; Menyampaikan kebaikan; Mengabdi di jalan Allah; Keutamaan mengikat ilmu dan mencatatnya; Takut hanya kepada Allah SWT; Keutamaan menghapal al Quran; Pentingnya solidaritas dan persatuan; Mengamalkan ilmu yang diperoleh. Teks dalam novel Negeri Lima Menara mengandung unsur-unsur dakwah antara lain berperan sebagai da‟i adalah Kiai Rais, para ustad di Pondok madani, mad’unya adalah Alif, sahibul menara dan para santri di Pondok Madani. Untuk pesan dakwah sudah disebutkan di atas. Wasilah dakwah, mayoritas menggunakan dakwah bil-lisan. Thariqah dakwah menggunakan mau’izatul hasanah dan mujadalah billati hiya ahsan, sedangkan atsar dakwah meliputi efek kognitif, afektif dan behavioral. Nilai-nilai dakwah tersebut di sampaikan dengan jelas, dengan makna lugas, tanpa ada penafsiran teks lagi. Hal ini dapat dilihat dari teks yang bisa langsung dicerna oleh para pembacanya. Nilai-nilai dakwah dalam novel Negeri Lima Menara mempunyai hubungan intertekstualitas dengan ayat al Quran dan hadits. Teks-teks atas nilai dakwah merupakan teks transformasi sedangkan ayat al Quran dan Hadits merupakan hipogramnya.