Penerapan terapi spiritual Islami pada penanganan penderita gangguan jiwa di Panti Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok Sayung, Demak

Main Author: Rahmah, Nada Aulia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12263/1/SKRIPSI_1504046067_NADA_AULIA_RAHMAH.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12263/
Daftar Isi:
  • Di dalam praktik kesehatan ada berbagai macam metode penyembuhan yang bisa dilakukan baik secara medis maupun non medis. Salah satu panti rehabilitasi sosial di demak menerapkan metode non medis dalam penanganan bagi penderita gangguan jiwa. Panti rehabilitasi tersebut adalah Panti Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok Sayung yang menggunakan pendekatan spiritual dalam menangani penderita gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk memahami, mengidentifikasi dan menjelaskan 1. Bagaimana pelaksanaan terapi spiritual Islami untuk penanganan penderita gangguan jiwa di Panti Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok Sayung Demak? 2. Apa peranan terapi spiritual Islami dalam menangani penderita gangguan jiwa di Panti Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok Sayung Demak? Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan. Dengan analisis kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk teknik analisa data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan conclusion atau kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode terapi Spiritual Islami yang dilakukan di Panti Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok berupa mandi malam, sholat malam, zikir, ceramah keagamaan, dan terapi herbal. Peranan terapi spiritual Islami dalam mengobati penderita gangguan jiwa adalah sebagai pembersihan jiwa penderita gangguan jiwa karena jiwa yang sakit berisi sifat-sifat tercela maka terapi spiritual hadir sebagai sarana membersihkan jiwa tersebut sehingga cahaya Ilahi bisa hidup kembali di jiwa pasien gangguan jiwa sehingga pasien dapat melakukan aktivitas keseharian, melaksanakan ibadah dengan kesadaran diri sendiri dan mampu mengelola emosi.