Tradisi shalat ghaib setiap selesai shalat jum’at di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah Bangil Pasuruan Jawa Timur studi living hadis

Main Author: Ulfa, Maria
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12212/1/SKRIPSI_1404026113_MARIA_ULFA.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12212/
Daftar Isi:
  • Latar belakang dalam penelitian ini adalah adanya sebuah tradisi shalat ghaib setiap selesai shalat jum‟at di Pondok Pesantren Darullughah Wadda‟wah Bangil Pasuruan Jawa Timur. Tradisi ini menjadi sebuah tradisi ibadah yang terbilang cukup lama. Tradisi shalat ghaib ini masih berlangsung hingga sekarang dan dilaksananakan secara rutin setiap selesai shalat jum‟at. Dengan adanya tradisi shalat ghaib ibi diharapkan mampu memberikan perubahan haliyah atau perilaku dalam menjalankan dan memahami ajaran Islam. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan menjadi beberapa rumusan masalah. Pertama, bagaimana sejarah tradisi shalat ghaib setiap selesai shalat jum‟at di pondok Pesantren Darullughah Wadda‟wah Bangil Pasuruan Jawa Timur. Kedua, bagaimana praktik tradisi shalat ghaib setiap selesai shalat jum‟at di Pondok Pesantren Darullughah Wadda‟wah Bangil Pasuruan Jawa Timur. Ketiga, bagaimana makna tradisi shalat ghaib setiap selesai shalat jum‟at di pondok Pesantren Darullughah Wadda‟wah bangil Pasuruan Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), peneliti menggunakan metode living hadits. Kemudian untuk lebih mendukung penelitian ini maka peneliti menggunakan metode dalam pengumpulan data yaitu dengan metode observasi, metode wawancara serta metode dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dideskripsikan secara alami dan dianalisa. Setelah melakukan penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tradisi shalat ghaib setiap selesai shalat jum‟at merupakan bentuk amalan yang dilaksankan di Pondok Pesantren Darullughah Wadda‟wah Bangil Pasuruan Jawa Timur sudah berjalan kurang lebih dua puluh satu tahun dipimpin langsung oleh pengasuh Pondok yaitu Habib Ali Zainal Abidin bin Hasan Baharun yang dilaksanakan setiap selesai Shalat Jum‟at. Dimulai dengan melaksanakan Shalat Jum‟at terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan Shalat Ghaib. Pelaksanaan Shalat Ghaib dimulai setelah doa Shalat Jum‟at dimana ketika wirid beberapa santri menuliskan nama ahli dikertas yang ingin dishalat ghaibkan, kertas tersebut dilipat lalu diestafetkan ke arah depan shaf sampai ke tangan orang-orang yang membacakan nama-nama ahli kubur yang berada di shaf paling depan. Ketika nama-nama sudah disebutkan lalu imam memimpin shalat ghaib sampai selesai. Dalam praktiknya makna dari shalat ghaib setiap selesai shalat jum‟at yakni sebagai berikut: a) mendekatkan diri kepada Allah. b) mengingat kematian. c) mengirim doa kepada jenazah. d) rasa empati terhadap sesama Muslim.