Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Pokok Akhlak Terpuji melalui Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Team Quiz (Studi Tindakan Kelas di Kelas V SDI Imama Kedungpane Mijen Tahun Pelajaran 2010/2011)
Daftar Isi:
- Skripsi ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar aqidah akhlak anak kelas V SDI Imama Kedungpane Mijen yang masih jauh dari ketuntasan belajar yaitu dibawah 60%. Untuk mengatasi hal tersebut dicoba diterapkan cooperative learning tipe team quiz yang dapat meningkatkan hasil belajar aqidah akhlak dalam usaha yang menyenangkan. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimana penerapan metode cooperative learning tipe team quiz pada mata pelajaran aqidah akhlak materi pokok akhlak terpuji di kelas V SDI Imama Kedungpane Mijen? 2) Bagaimana peningkatan hasil belajar mata pelajaran aqidah akhlak materi pokok akhlak terpuji di kelas SDI Imama Kedungpane Mijen setelah diterapkan metode cooperative learning tipe team quiz ? Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan metode cooperative learning tipe team quiz pada mata pelajaran aqidah akhlak materi pokok akhlak terpuji di kelas V SDI Imama Kedungpane Mijen dilakukan dengan guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, setiap kelompok diterangkan materi dan disuruh memberi pertanyaan kepada kelompok lain dan proses ini berjalan secara bergantian samapai semua kelompok mendapat giliran yang sama. 2) Ada peningkatan hasil belajar mata pelajaran aqidah akhlak materi pokok akhlak terpuji di kelas SDI Imama Kedungpane Mijen setelah diterapkan metode cooperative learning tipe team quiz, hal ini dapat di lihat dari kenaikan hasil belajar tiap siklusnya dimana Pra Siklus ada 7 siswa atau 35%, pada siklus I ada 12 siswa atau 60% dan pada siklus II ada 17 siswa atau 85%, begitu juga dengan keaktifan belajar juga mengalami peningkatan dimana pada siklus I ada 9 siswa atau 45% dan siklus II ada 17 atau 85%. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan yaitu 70% baik hasil belajar maupun keaktifan belajar siswa.