Konsep tabzir dalam Al-Qur'an

Main Author: Soim, Ahmad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11959/1/4101024_AHMAD%20SOIM_Lengkap.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11959/
ctrlnum 11959
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11959/</relation><title>Konsep tabzir dalam Al-Qur'an</title><creator>Soim, Ahmad</creator><subject>297.1226 Interpretation and Criticism</subject><description>Dalam ajaran Islam, setiap orang diwajibkan membelanjakan harta miliknya untuk memenuhi kebutuhan diri pribadi, keluarga dan menafkahkan di jalan Allah. Dengan demikian, Islam adalah agama yang memerangi kekikiran dan kebakhilan. Kewajiban-kewajiban tersebut diiringi dengan larangan bertindak mubazir, karena Islam mengajarkan kepada manusia agar bersikap sederhana. Sebab harta yang mereka gunakan akan dipertanggungjawabkan di hari perhitungan. Yang menjadi pokok masalah: Bagaimanakah gambaran al-Qur&#x2019;an tentang konsep tabzir? Apakah yang ditimbulkan dari sikap tabzir menurut al-Qur'an? Bagaimanakah sikap kita terhadap perilaku tabzir menurut al-Qur'an? Adapun metode penelitian ini bercorak library murni, dalam arti semua sumber datanya berasal dari bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Untuk memudahkan pelacakan ayat-ayat al-Qur'an yang diperlukan dalam membahas topik-topik tertentu, maka kitab al-Mu'jam. al-Mufahras li Alfaz al-Qur'an al-Karim, susunan Muhammad Fu'ad 'Abd al-Baqi dijadikan sebagai pegangan. Sedangkan pendekatannya adalah pendekatan ilmu tafsir. &#xD; Hasil pembahasan menunjukkan bahwa yang ditimbulkan dari sikap tabzir menurut al-Qur'an akan berakibat (1) rusaknya harta, (2) meremehkannya, (3) kurang merawatnya sehingga rusak dan binasa. Perbuatan ini termasuk kriteria menghambur-hamburkan uang yang dilarang oleh ajaran Islam. Sikap kita terhadap perilaku tabzir menurut al-Qur'an yaitu al-Qur'an melarang umat Islam membelanjakan harta dan menikmati kehidupan ini dengan boros. Lebih dari itu, Allah sendiri tidak menyukai para pemboros. Sikap boros adalah sikap manusia yang melampaui batas kewajaran sehingga Al-Qur'an mencap orang-orang kafir sebagai 'melampaui batas'. Tentang Fir'aun, Al-Qur'an menegaskan, " ... Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas." Boros hampir sama dengan mubazir. Arti mubazir adalah menghambur-hamburkan uang tanpa ada kemaslahatan atau tanpa mendapatkan ganjaran pahala. Al-Qur'an dengan sengaja mengungkapkan ajakan "sederhana" dengan ungkapan yang indah. la mengajak manusia jauh dari boros, mubazir, bakhil, dan pelit. Kadang-kadang Al-Qur'an mengajak manusia untuk hidup sederhana dan menjauhi sikap boros dengan cara menyanjung dan memuji orang yang hidup sederhana dan mengelompokkan mereka ke dalam ibadurrahman yang mendapatkan surga karena kesabarannya. "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian."</description><date>2007-07-25</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><rights>cc_by_nc_nd</rights><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11959/1/4101024_AHMAD%20SOIM_Lengkap.pdf</identifier><identifier> Soim, Ahmad (2007) Konsep tabzir dalam Al-Qur'an. Undergraduate (S1) thesis, Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. </identifier><recordID>11959</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Soim, Ahmad
title Konsep tabzir dalam Al-Qur'an
publishDate 2007
topic 297.1226 Interpretation and Criticism
url https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11959/1/4101024_AHMAD%20SOIM_Lengkap.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11959/
contents Dalam ajaran Islam, setiap orang diwajibkan membelanjakan harta miliknya untuk memenuhi kebutuhan diri pribadi, keluarga dan menafkahkan di jalan Allah. Dengan demikian, Islam adalah agama yang memerangi kekikiran dan kebakhilan. Kewajiban-kewajiban tersebut diiringi dengan larangan bertindak mubazir, karena Islam mengajarkan kepada manusia agar bersikap sederhana. Sebab harta yang mereka gunakan akan dipertanggungjawabkan di hari perhitungan. Yang menjadi pokok masalah: Bagaimanakah gambaran al-Qur’an tentang konsep tabzir? Apakah yang ditimbulkan dari sikap tabzir menurut al-Qur'an? Bagaimanakah sikap kita terhadap perilaku tabzir menurut al-Qur'an? Adapun metode penelitian ini bercorak library murni, dalam arti semua sumber datanya berasal dari bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Untuk memudahkan pelacakan ayat-ayat al-Qur'an yang diperlukan dalam membahas topik-topik tertentu, maka kitab al-Mu'jam. al-Mufahras li Alfaz al-Qur'an al-Karim, susunan Muhammad Fu'ad 'Abd al-Baqi dijadikan sebagai pegangan. Sedangkan pendekatannya adalah pendekatan ilmu tafsir. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa yang ditimbulkan dari sikap tabzir menurut al-Qur'an akan berakibat (1) rusaknya harta, (2) meremehkannya, (3) kurang merawatnya sehingga rusak dan binasa. Perbuatan ini termasuk kriteria menghambur-hamburkan uang yang dilarang oleh ajaran Islam. Sikap kita terhadap perilaku tabzir menurut al-Qur'an yaitu al-Qur'an melarang umat Islam membelanjakan harta dan menikmati kehidupan ini dengan boros. Lebih dari itu, Allah sendiri tidak menyukai para pemboros. Sikap boros adalah sikap manusia yang melampaui batas kewajaran sehingga Al-Qur'an mencap orang-orang kafir sebagai 'melampaui batas'. Tentang Fir'aun, Al-Qur'an menegaskan, " ... Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas." Boros hampir sama dengan mubazir. Arti mubazir adalah menghambur-hamburkan uang tanpa ada kemaslahatan atau tanpa mendapatkan ganjaran pahala. Al-Qur'an dengan sengaja mengungkapkan ajakan "sederhana" dengan ungkapan yang indah. la mengajak manusia jauh dari boros, mubazir, bakhil, dan pelit. Kadang-kadang Al-Qur'an mengajak manusia untuk hidup sederhana dan menjauhi sikap boros dengan cara menyanjung dan memuji orang yang hidup sederhana dan mengelompokkan mereka ke dalam ibadurrahman yang mendapatkan surga karena kesabarannya. "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian."
id IOS2754.11959
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2020-12-11T23:04:12Z
last_indexed 2022-09-12T06:35:53Z
recordtype dc
_version_ 1765821649060364288
score 17.13294