Strategi penanganan pembiayaan bermasalah (non performing loan) pada produk mudharabah di KJKS BMT Walisongo, Mijen Semarang

Main Author: Hikmah, Febriyanti Ulfa Nauli
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11817/1/052503004_Febriyanti.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11817/
Daftar Isi:
  • BMT (Baitul Maalwaf Tanwil) merupakan lembaga keuangan yang didalamnya menyangkut dua jenis kegiatan, yaitu mengumpulkan dana dan menyalurkan dananya, baik dalam bentuk pembiayaan maupun penyaluran dana dalam rangka mengatasi kemiskinan. Sebelum pembiayaan dilakukan, maka perlu adanya perencanaan dimana analisis yang diperlukan agar pembiayaan dapat diberikan dan tidak mengalami kemacetan. Hal ini dapat dilakukan melalui pengendalian pembiayaan mutlak, yang dilaksanakan untuk menghindari terjadinya pembiayaan bermasalah dan penyelesaiannya. Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang tidak lancar yang diberikan debitur yang bersangkutan pada saat jatuh tempo. Adapun strategi yang dilakukan BMT Walisongo dalam menangani pembiayaan bermasalah adalah: A. Langkah Persuasif 1. Peringatan pada4 nasabah melalui pendekatan secara kekeluargaan. 2. Apabila diabaikan pihak BMT akan melakukan panggilan pada nasabah. 3. Apabila masih diabaikan juga maka pihak BMT akan mengunjungi langsung kerumah nasabah. B. Pendekatan Persuasif Dilakukan apabila ke-3 langkah diatas tidak dapat diatasi, dengan cara Pengambilalihan jaminan oleh pihak BMT. Apabila langkah awal telah dilakukan melalui kunjungan pada nasabah dan menghasilkan keputusan untuk penyelamatan pembiayaan, maka pihak BMT Walisongo akan menggunakan strategi sebagai berikut : 1. Reshceduling (Penjadwalan kembali) 2. Reconditioning (Persyaratan Ulang) 3. Restructuring (Penataan Ulang) 4. Liquidation (penjualan barang-barang yang dijadikan agunan) Dalam metode penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research), Sumber data primer dan sekunder, metode pengumpulan data melalui interview, Observasi, dan Dokumentasi. Adapun metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah menggunakan metode deskriptif analisis yaitu, suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara objektif mengenai strategi penanggulangan pembiayaan bermasalah di KJKS BMT Walisongo Mijen Semarang.