Diversifikasi pilihan politik kiai dalam pilkada langsung di Kabupaten Grobogan tahun 2006

Main Author: Pujiyanto, Pujiyanto
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11694/1/2101269_Pujiyanto.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11694/
Daftar Isi:
  • Secara mengejutkan, Pasangan Bambang-Icek, mengalahkan Pasangan Agus-Bowo dan Pasangan Budi-Moko dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung di Kabupaten Grobogan Tahun 2006. Didukung 68,89 % kekuatan dewan (31 dari 45 anggota legislatif) dan 61,34 % pemilih legislatif pada Pemilu 2004, ditambah posisinya sebagai calon incumbent, Agus gagal merealisasikan ambisinya memimpin Grobogan kali kedua berturut-turut. Fasilitas melimpah, didukung dana, kesempatan lebih besar dan lingkaran kekuasaan hingga RT, hanya menarik simpati 261.544 pemilih dari total 664.599 suara masuk (39,35 %). Pun pula Pasangan Budi-Moko yang mengusung issue perubahan dan reformasi disegala lini, gagal menjadi alternatif pilihan masyarakat. "Koalisi Grobogan" yang dibangun hanya diiyakan 105.278 rakyat (15,84%). Angin segar perubahan yang dibawa Budi dari Jakarta dan disokong (mantan) pejabat jujur dan keras hati Moko tidak mampu meyakinkan mayoritas masyarakat. Tetapi Bambang, berdampingan dengan tokoh belum dikenal; Icek, plus kendaraan politik yang kurang disuka; Partai Golkar mampu memenangkan "Melodrama Rumah Kaca" Pilkada. Pasangan nomor urut 2 ini mendapat perhatian 297.777 (44,81%) rakyat. Kuncinya di perilaku calon dan kiai. Budi pekerti yang santun dan dukungan kuat mayoritas kiai, membuat Bambang-Icek (terutama Bambang) mampu menarik 44,81 % hati masyarakat yang mayoritas berideologi Abangan-Nasionalis ini.