Revitalisasi dan strategi budaya kaum Samin studi kasus Desa Kutuk, Kec. Undaan Kab. Kudus

Main Author: Rohim, Moh.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11627/1/4101077_MOH_ROCHIM.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11627/
ctrlnum 11627
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11627/</relation><title>Revitalisasi dan strategi budaya kaum Samin : studi kasus Desa Kutuk, Kec. Undaan Kab. Kudus</title><creator>Rohim, Moh.</creator><subject>201 Religious mythology, general classes of religion, interreligious relations and attitudes, social theology</subject><subject>306 Culture and institutions</subject><description>Penelitian ini ingin melihat bagaimana komunitas Samin mempertahankan budayanya di era globalisasi Desa Kutuk Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Jawa Tengah mampu mempertahankan budayanya yang hampir hilang. Masyarakat Samin ini mampu mempertahankan budayanya mereka di tengah gelombang perubahan. &#xD; Di tengah gelombang perubahan yang tak terelakkan, di mana saat ini hampir tak ada sejengkal tanah yang luput dari derasnya arus informasi dan komunikasi, eksistensi komunitas budaya tradisional masyarakat Desa Kutuk ini tetap tak tergoyahkan&#xD; Nilai-nilai lokal atau yang sering disebut sebagai local wisdom ternyata mampu menjadi norma serta pandangan hidup tersendiri yang dipegangi mereka guna mempertahankan tradisinya. &#xD; Satu dari sekian komunitas lokal tersebut adalah komunitas budaya masyarakat Samin Desa Kutuk Kecamatan Undaan. Masyarakat Desa Kutuk ini memiliki konsistensi dalam budayanya segenap ritualnya-yang telah berlangsung hampir dua abad dan sampai saat ini masih tetap survive tanpa mengalami perubahan bentuk. Survivalitas budaya di masyarakat ini ternyata lebih disebabkan pandangan masyarakat ini dalam memaknai serta melihat fungsi dan arti budaya. Budaya bagi masyarakat ini adalah kehidupan itu sendiri. Mereka mempunyai prinsip bahwa hidup untuk kebudayaan dan bukan sebaliknya-kebudayaan untuk hidup. Itulah nilai-nilai yang sangat dipegang teguh.&#xD; Dengan nilai-nilai serta norma tersebut, mereka mampu menjaga survivelitas dan keberlangsungan kebudayaan yang ada dalam komunitas mereka. Fungsi budaya dan pandangan mereka terhadap kebudayaan yang begitu terinternalisasi dalam diri masyarakat ini ternyata juga memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses pelestarian kebudayaan. Nilai-nilai itulah yang kemudian berfungsi sebagai pengetahuan lokal bagi masyarakat ini. &#xD; Dalam prosesnya, komunitas kebudayaan di Desa Kutuk ini juga melakukan negosiasi-negosiasi dengan berbagai kebudayaan-kebudayaan lain di luar kebudayaan mereka. Tetapi, masyarakat Desa Kutuk mampu menjaga identitas budaya mereka. Cara memaknai terhadap tradisi serta perubahan yang dimiliki masyarakat ini ternyata menjadi strategi tersendiri dalam usaha melestarikan budaya. Disamping itu, usaha menjaga jarak serta tidak mau terintervensi oleh negara dengan berbagai pilihan politik juga menjadi strategi lain dalam usaha komunitas budaya. Beberapa sikap masyarakat itulah yang kemudian menjadi strategi kebudayaan tersendiri komunitas ini.</description><date>2008-07-29</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><rights>cc_by_nc_nd</rights><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11627/1/4101077_MOH_ROCHIM.pdf</identifier><identifier> Rohim, Moh. (2008) Revitalisasi dan strategi budaya kaum Samin : studi kasus Desa Kutuk, Kec. Undaan Kab. Kudus. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo. </identifier><recordID>11627</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Rohim, Moh.
title Revitalisasi dan strategi budaya kaum Samin : studi kasus Desa Kutuk, Kec. Undaan Kab. Kudus
title_sub studi kasus Desa Kutuk, Kec. Undaan Kab. Kudus
publishDate 2008
topic 201 Religious mythology
general classes of religion
interreligious relations and attitudes
social theology
306 Culture and institutions
url https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11627/1/4101077_MOH_ROCHIM.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11627/
contents Penelitian ini ingin melihat bagaimana komunitas Samin mempertahankan budayanya di era globalisasi Desa Kutuk Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Jawa Tengah mampu mempertahankan budayanya yang hampir hilang. Masyarakat Samin ini mampu mempertahankan budayanya mereka di tengah gelombang perubahan. Di tengah gelombang perubahan yang tak terelakkan, di mana saat ini hampir tak ada sejengkal tanah yang luput dari derasnya arus informasi dan komunikasi, eksistensi komunitas budaya tradisional masyarakat Desa Kutuk ini tetap tak tergoyahkan Nilai-nilai lokal atau yang sering disebut sebagai local wisdom ternyata mampu menjadi norma serta pandangan hidup tersendiri yang dipegangi mereka guna mempertahankan tradisinya. Satu dari sekian komunitas lokal tersebut adalah komunitas budaya masyarakat Samin Desa Kutuk Kecamatan Undaan. Masyarakat Desa Kutuk ini memiliki konsistensi dalam budayanya segenap ritualnya-yang telah berlangsung hampir dua abad dan sampai saat ini masih tetap survive tanpa mengalami perubahan bentuk. Survivalitas budaya di masyarakat ini ternyata lebih disebabkan pandangan masyarakat ini dalam memaknai serta melihat fungsi dan arti budaya. Budaya bagi masyarakat ini adalah kehidupan itu sendiri. Mereka mempunyai prinsip bahwa hidup untuk kebudayaan dan bukan sebaliknya-kebudayaan untuk hidup. Itulah nilai-nilai yang sangat dipegang teguh. Dengan nilai-nilai serta norma tersebut, mereka mampu menjaga survivelitas dan keberlangsungan kebudayaan yang ada dalam komunitas mereka. Fungsi budaya dan pandangan mereka terhadap kebudayaan yang begitu terinternalisasi dalam diri masyarakat ini ternyata juga memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses pelestarian kebudayaan. Nilai-nilai itulah yang kemudian berfungsi sebagai pengetahuan lokal bagi masyarakat ini. Dalam prosesnya, komunitas kebudayaan di Desa Kutuk ini juga melakukan negosiasi-negosiasi dengan berbagai kebudayaan-kebudayaan lain di luar kebudayaan mereka. Tetapi, masyarakat Desa Kutuk mampu menjaga identitas budaya mereka. Cara memaknai terhadap tradisi serta perubahan yang dimiliki masyarakat ini ternyata menjadi strategi tersendiri dalam usaha melestarikan budaya. Disamping itu, usaha menjaga jarak serta tidak mau terintervensi oleh negara dengan berbagai pilihan politik juga menjadi strategi lain dalam usaha komunitas budaya. Beberapa sikap masyarakat itulah yang kemudian menjadi strategi kebudayaan tersendiri komunitas ini.
id IOS2754.11627
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2020-09-22T07:29:49Z
last_indexed 2022-09-12T06:35:48Z
recordtype dc
_version_ 1765821647045001216
score 17.13294