Konsep positive parenting menurut Muhammad Fauzil Adhim dan implikasinya terhadap pendidikan anak
Main Author: | Rudati, Erny Tyas |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11554/1/3103126_ERNY_TYAS_RUDATI.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11554/ |
Daftar Isi:
- Erny Tyas Rudati (NIM. 3103126). Konsep Positive Parenting menurut Muhammad Fauzil Adhim dan implikasinya bagi pendidikan Anak. Semarang : Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo 2008. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah; (1) Bagaimana pemikiran Muhammad Fauzil Adhim tentang Positive Parenting; (2) Bagaimana Implikasi Positive Parenting Muhammad Fauzil Adhim terhadap pendidikan anak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) Konsep Positive Parenting menurut Muhammad Fauzil Adhim; (2) Implikasi Positive Parenting bagi Pendidikan Anak menurut Fauzil Adhim Penelitian ini menggunakan riset perpustakaan (Library research) dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode induksi, komparasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Fauzil Adhim, orang tua yang mendidik anaknya menggunakan Positive Parenting akan membuat seorang anak mempunyai kemampuan intelektual dan fisik yang bagus, termasuk perkembangan emosi dan sosialnya. Muhammad Fauzil Adhim mempunyai kriteria menasehati anak dengan bijak, yaitu: menasehati anak bukan dengan luapan emosi karena merupakan tindakan mendidik agar anak memiliki sikap yang baik, mengajarkan konsekuensi bukan ancaman, jangan cela diri anak, cukup perilakunya saja, jangan pernah berkata "jangan", ingatkan kekeliruan tanpa memojokkan, jika anak menegur, terimalah dengan lapang. Implikasi Positive Parenting menurut Muhammad Fauzil Adhim bagi pendidikan anak adalah bahwa, jika anak dididik dengan lembut, penuh kasih saying dan pengertian, maka perkembangan anak akan lebih cepat dewasa, cerdas secara fisik dan psikis serta berjiwa besar dalam menghadapi kehidupan. Sebaliknya, anak yang dididik dengan kasar menggunakan pola asuh otoriter tanpa kasih sayang, anak akan menjadi penakut, minder, rapuh akan jiwa dan bahkan akan menjadi anak liar, brutal, kasar dan tak bermoral.