Kyai dan wacana pendidikan berperspektif gender di pesantren: studi kasus pondok pesantren Al-rosyid Dander Bojonegoro

Main Author: Burhanuddin, Hamam
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11543/1/3104144_Skripsi_Lengkap.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11543/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan tentang pandangan kyai pondok pesantren Al-Rosyid tentang wacana pendidikan berperspektif gender di pesantren, sekaligus ingin mengetahui adakah bias gender dalam pendidikan di pondok pesantren Al-Rosyid Dander Bojonegoro. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (filed research) dengan menggunakan pendekatan studi kasus (case study). Sumber data yang dipergunakan diperoleh dari beberapa informan yang peneliti klasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu kiai-nyai, ustadz-ustadzah dan santri putra-santri putri. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi partisan (observer as observer), independent intervieu, dokumentasi dan kepustakaan yang kemudian diolah untuk dideskripsikan dan dianalisis dengan menggunakan metode GAP (Gender Analisis Pathway) dan trianggulasi data. Proses penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa hasil temuan. Pertama, kyai berpandangan progresif (perlu adanya wacana pendidikan berperspektif di pesantren Al-Rosyid Dander Bojonegoro,), pandangan kyai tersebut dipengaruhi dari dua faktor, yaitu faktor pengalaman pendidikan dan pengalaman hidup di luar pesantren. Sedangkan temuan kedua, pesantren Al-Rosyid Dander Bojonegoro tidak mengenal budaya patriarkhi, dibuktikan dengan temukan berbentuk aturan-aturan di pesantren. Aturan-aturan tersebut, terdapat peluang dan kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan. Perjuangan pendidikan kesetaraan jender masih perlu dilakukan, maka perlu dicarikan sebuah formulasi solusi yang lebih menitiktekankan fakta alternatif interpretasi keagamaan yang lebih progresif, sehingga agama dan keberagamaan masyarakat Islam dapat mendukung program kesetaraan jender.