Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Keserasian Gerakan dan Bacaan Mata Pelajaran PAI dengan Menggunakan Model Bermain Ular Tangga untuk Siswa Kelas III SD Negeri Wonokerto 01 Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang Tahun 2011/2012
Daftar Isi:
- Skripsi ini dilatarbelakangi hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kompetensi Dasar Keserasian Gerakan dan Bacaan Shalat Kelas III SD Negeri Wonokerso 01 UPT Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang yang masih jauh dari ketuntasan belajar yaitu dibawah 60% dari KKM yang telah ditentukan. Untuk mengatasi hal ini maka dicoba diterapkan model pembelajaran bermain dengan Media Permainan Ular Tangga yang dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam agar lebih menyenangkan karena sesuai dengan karakteristik anak kelas rendah. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimana Penerapan media Permainan Ular Tangga pada Mata Pelajaran PAI Kompetensi Dasar Keserasian Gerakan dan Bacaan Shalat Kelas III SD Negeri Wonokerso 01 UPT Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang?, 2) Bagaiman Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Kompetensi Dasar Keserasian Gerakan dan Bacaan Shalat Kelas III SD Negeri Wonokerso 01 UPT Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang setelah menerapkan media Permaiana Ular Tangga?. Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui dua siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Penerapan Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga pada Mata Pelajaran PAI Mata Pelajaran PAI Kompetensi Dasar Keserasian Gerakan dan Bacaan Shalat Kelas III SD Negeri Wonokerso 01 UPT Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang dengan guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok, setiap kelompok mendemonstrasikan shalat. 2) Ada peningkatan hasil belajar PAI Mata Pelajaran PAI Kompetensi Dasar Keserasian Gerakan dan Bacaan Shalat Kelas III SD Negeri Wonokerso 01 UPT Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang, hal ini dapat dilihat dari kenaikan hasil belajar tiap siklusnya dimana Pra Siklus 30 siswa, siklus I ada 35 siswa, dan pada siklus II ada 41 siswa. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang dialakukan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.