Manajemen dakwah dalam pengembangan masyarakat:studi kasus dakwah Racana Walisongo di desa binaan Dukuh Jamalsari Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang

Main Author: Rofiq, Abdul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11519/1/1101075_Teguh%20Siswanto.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11519/
Daftar Isi:
  • Manajemen Dakwah dalam Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus Dakwah Racana Walisongo di Desa Binaan Dukuh Jamalsari Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mendeskripsikan aktifitas dakwah Racana Walisongo di Desa Binaan Dukuh Jamalsari Kelurahah Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang. 2. Mendeskripsikan penerapan manajemen dakwah Racana Walisongo dalam pengembangan masyarakat di Dukuh Jamalsari Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang. Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kualitatif dengan spesifikasi studi kasus. Yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan dakwah Racana Walisongo dalam pengembangan masyarakat Dukuh Jamalsari Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang. Penelitian kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencoba menjelaskan sepotong episode kehidupan yang didokumentasikan dalam bahasa aslinya secara cermat bagaimana responden merasakan, apa yang mereka tahu, serta kepercayaan, persepsi dan pengertian mereka. Cara tersebut digunakan sebagai suatu usaha ditemukannya kasus-kasus yang terjadi selama proses dakwah tersebut berlangsung. Spesifikasi penelitian ini adalah studi kasus yaitu mendeskripsikan suatu kasus yang dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail dan komprehensif. Setelah data-data yang dibutuhkan didapatkan, serta kasus-kasus yang terjadi di Desa Binaan ditemukan maka selanjutnya diklasifikasikan sesuai dengan kerangka penelitian serta di analisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Sedangkan metode berfikir yang digunakan adalah metode induktif. Metode berfikir induktif yaitu berangkat dari faktor-faktor yang khusus dan peristiwa-peristiwa kongkrit, kemudian ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum untuk ditarik kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan adanya penemuan tentang pelaksanaan sistem manajemen dakwah yang dilakukan oleh suatu organisasi. Strategi yang digunakan adalah dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh suatu organisasi tersebut dan bekerjasama dengan masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh Racana Walisongo dapat dikatakan telah berhasil karena telah terbukti kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan masyarakat Dukuh Jamalsari masih tetap eksis berjalan hingga sekarang, seperti Pelaksanaan Taman Pendidiakan Al-Qur’an (TPQ), Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dan pengajian-pengajian lainnya, serta tetap menjalankan syari’at Islam dengan baik. Aktifitas dakwah yang dilakukan oleh Racana Walisongo tidak terlepas dari pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen sebagaimana teori yang berlaku sekarang ini. Fungsi-fungsi manajemen yang digunakan oleh Racana Walisongo adalah Planing (perencanaan dakwah), Organizing (pengorganisasian dakwah), Aktuating (pelaksanaan dakwah) dan Evaluating (Evaluasi dan pengawasan dakwah). Adapun penerapan fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah dengan saling ketergantungan dan saling mendukung antara satu fungi manajemen dengan fungsi manajemen yang lainnya.