Daftar Isi:
  • Semakin ketatnya persaingan menjadikan Bank Syariah Mandiri harus selalu memiliki inovasi terhadap produk yang akan ditawarkan. Salah satu produk penghimpun dana ( Funding ) yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri yang dapat memotivasi nasabah untuk mengambil produk tersebut adalah produk tabungan investa cendekia, dalam meluncurkan produk tersebut BSM memiliki strategi khusus untuk dapat memotivasi masyarakat yaitu dengan strategi diferensiasi dan positioning produk. Penelitian ini menjelaskan masalah apakah ada pengaruh strategi diferensiasi dan positioning produk terhadap motivasi nasabah dalam mengambil produk TIC di BSM KCP Banyumanik Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang memiliki dua variabel yaitu Strategi diferensiasi dan Positioning Produk sebagai variabel bebas ( independent) dan Motivasi nasabah sebagai variabel terikat ( dependent). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Populasi penelitian ini sebanyak 32 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel yang semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, Sedangkan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, reliabilitas dan analisis regresi berganda. teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan membagikan kepada nasabah pengguna produk TIC di BSM KCP Banyumanik Semarang, teknik analisa menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas, analisis linier berganda, uji F, dan uji T. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa strategi diferensiasi dan positioning produk TIC secara persial maupun simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi nasabah di BSM KCP Banyumanik Semarang. Uji F dan Uji T menghasilkan nilai yang signifikan < 0,05. Kemudian nilai R Square sebesar 0,329 yang artinya variabel independent mampu mempengaruhi variabel dependen sebesar 32,9 %, sedangkan sisanya sebesar 67,1 % dijelaskan variabel lain.